Selasa 29 Aug 2023 09:08 WIB

Sambut Pesma 2023, Rektor UMS Tekankan Penguatan Iptek dan Spiritual

Wacana keilmuan dan keislaman adalah impian yang harus diwujudkan.

Rektor UMS Sofyan Anif memberi pesan untuk mahasantri Pesantren Mahasiswa (Pesma) Internasional KH Mas Mansur, Senin (28/8/2023).
Foto: Dokumen
Rektor UMS Sofyan Anif memberi pesan untuk mahasantri Pesantren Mahasiswa (Pesma) Internasional KH Mas Mansur, Senin (28/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dalam menyambut mahasantri baru 2023, Pesantren Mahasiswa (Pesma) Internasional KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) mengadakan pertemuan wali santri di Masjid KH Mas Mansur UMS.

Rektor UMS Sofyan Anif mengaku bersyukur karena kegiatan ini menjadi momentum silaturahim dalam rangka penyatuan visi. “Saya menyambut baik dan apresiasi direktur Pesma, semangatnya insya Allah melebihi bapak-bapak. Perkembangan Pondok Mas Mansur semakin berkembang pesat," katanya.

Sesuai dengan tagline UMS yakni wacana keilmuan dan keislaman adalah impian yang harus diwujudkan. “Salah satu visinya, Pengembangan IPTEKs Islami, sekaligus memberi arah perubahan. Visi ini sudah diturunkan ke visi Pesma KH Mas Mansur UMS,” katanya.

Menurutnya, kekuatan mahasiswa UMS terletak pada IPTEKs sesuai prodi, dan kekuatan spiritual. Khususnya dari sekian ribu mahasantri yang melewati seleksi ketat. Nantinya mereka akan menjadi kader inti persyarikatan umat dan bangsa. Baik dari aspek bahasa maupun aspek keagamaan.

“Selain Pesma UMS, juga terdapat Pondok Shobron dan Ma’had Abu Bakar dalam melakukan perkaderan. Strategi yang menjadi persoalan pesantren saat ini yaitu kurangnya ustaz dan ustazah. Maka kami mencoba menjalin jaringan dengan kader yang sedang kuliah di Timur Tengah untuk membantu persoalan tersebut," katanya.

Sementara itu, Direktur Pesma UMS Muamaroh mengucapkan selamat datang kepada mahasantri baru. Ia juga menitipkan mahasantri yang lulus tak hanya kaya akan ilmu umum tapi juga pemahaman agama.

“Selamat, kalian hari ini resmi jadi mahasantri, semoga Allah memudahkan, terima kasih atas kepercayaannya. Kita sepakat, mengkuliahkan tidak hanya lulus menjadi sarjana, tetapi pemahaman agama juga. Selain itu yang paling utama adalah bahagia di dunia dan akhirat,” ujar dia.

Di sisi lain, Wakil Wali Mahasantri, Slamet Wiyono, mengaku ikhlas putra putrinya sebagai mahasantri. Ia juga berpesan agar mahasantri harus aktif di berbagai kegiatan maupun aktif dalam bidang akademik dan mencetak prestasi.

"Pada hari ini, saya menyerahkan kembali anak saya yang kedua kalinya, setelah anak saya yang pertama masuk di 2021 lalu. Alhamdulillah putri saya, yang awalnya takut-takutan sekarang sudah menjadi pemberani dan semakin berprestasi," katanya.

"Harus berani bersusah payah dalam belajar, apabila tidak maka akan menanggung kebodohan sepanjang hayat," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement