Rabu 30 Aug 2023 06:53 WIB

Mau Umrah Mandiri tanpa Biro Travel? Ini Syaratnya

Melakukan umroh mandiri akan jauh berbeda dibandingkan dengan wisata biasa.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ada plus dan minus melakukan umroh tanpa biro wisata.
Foto: Republika/Prayogi.
Ada plus dan minus melakukan umroh tanpa biro wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan ibadah umrah telah menjadi impian bagi tiap Muslim. Namun, banyak dari Muslim yang masih belum bisa mewujudkannya karena sejumlah hal, seperti masalah biaya. Bagi sebagian orang, cara lain yang dilakukan adalah melakukan umrah tanpa travel agent atau biro wisata. 

Kreator konten dan traveler Danang Giri Sadewa membagikan sejumlah tip bagi kalian yang berminat melakukan umrah mandiri atau tanpa biro wisata. Menurut Danang, umroh mandiri lebih cocok bagi mereka yang sudah punya pengalaman keluar negeri setidaknya sekali. Sebab, melakukan umrah mandiri akan jauh berbeda dibandingkan dengan wisata biasa.

Baca Juga

"Kalau ke Malaysia, Singapura, atau Eropa itu secara transportasi sudah mudah ya. Maksudnya kita datang ke sana, pakai Google Maps sudah ada banyak pilihan transportasi umum, seperti bus, subway, kereta, dan sebagainya. Tapi kalau di Arab Saudi berbeda kondisinya," kata Danang kepada Republika.co.id, Selasa (29/8/2023).

Di Saudi, lanjut dia, rata-rata penduduknya menggunakan taksi dan minim transportasi publik. Ada bus tapi itu hanya diperuntukkan untuk rombongan. Paling tidak kalau untuk sendiri, harus bisa "nawar" pakai bahasa Arab. 

"Terus persiapan lain jelas pengetahuan literasi kita, harus mapping, buat jadwal perjalanan. Aku sangat tidak merekomendasikan ketika teman-teman belum ada persiapan sebelumnya. Sekarang banyak informasi di YouTube atau media sosial soal tips and trick untuk umrah mandiri," ujar dia.

Danang juga menyarankan jauh-jauh hari memesan jadwal di aplikasi Nusuk untuk masuk ke Raudhah. Sebab, jika terlalu mepet waktu memesannya, biasanya sudah fully booked dan tidak bisa masuk. 

Untuk rute perjalanan dari Indonesia, dia menyarankan pendaratan pertama di Madinah. Lalu dari Madinah bisa naik taksi ke Masjid Nabawi. Setelah selesai beberapa hari lanjut naik kereta ke Makkah. Jika ibadah sudah selesai, kembali ke Indonesia bisa melalui Jeddah.

Umrah mandiri sebenarnya bisa dilakukan semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, Danang menganjurkan ditujukan untuk mereka yang masih mempunyai fisik yang kuat.

"Karena sebenarnya tidak hanya untuk umrah mandiri, umrah biasa pun kalau di sana bakal banyak banget jalan. Entah itu untuk tawaf, ibadah dan sebagainya. Jadi, harus kuat fisiknya. Kalau masalah laki-laki atau perempuan itu semuanya bisa yang penting siap fisik," ucap dia.

Tentunya, ada plus dan minus melakukan umrah tanpa biro wisata. Bagi yang memiliki budget pas-pasan atau lagi berhemat, bisa mencoba umrah mandiri. Sebab, ini bisa memakan biaya setengah dari harga yang ditawarkan biro wisata.

Selain itu, umrah mandiri juga cocok bagi mereka yang tidak suka diatur jadwalnya. Mereka bebas mengatur sesuka hati jadwalnya sendiri, termasuk durasi harinya. 

Danang sangat merekomendasikan mencoba melakukan umrah mandiri bagi mereka yang sudah pernah umrah karena akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan bisa lebih fokus untuk beribadah. Namun, bagi mereka yang belum pernah umrah, disarankan untuk pakai biro wisata karena akan banyak hal yang tak terduga nantinya. "Kalau mencari pengalaman boleh mandiri tapi kalau belum ada pengalaman, saranku jangan dulu karena bakal banyak hal tak terduga," kata dia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement