REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat umat Muslim dunia, termasuk Indonesia, untuk melaksanakan ibadah umroh di Arab Saudi tidak pernah surut. Terlebih setelah dua tahun akses ini ditutup akibat pandemi Covid-19, kini setiap orang seolah-olah berduyun-duyun dan berkejaran untuk melakukannya.
Di antara sejumlah cara melaksanakan umroh, kini ada satu tren yang sedang ramai. Umroh mandiri atau berangkat tanpa agen perjalanan tengah diminati, karena harganya yang dirasa lebih murah.
Apa itu umroh mandiri?
Umroh mandiri adalah umroh yang dilakukan sendiri tanpa bantuan agen perjalanan. Jamaah melakukan sendiri semua persiapan yang diperlukan, mulai dari tiket pesawat, akomodasi, visa, hingga transportasi selama di Arab Saudi.
Dengan cara ini, jamaah bisa memilih waktu keberangkatan yang lebih fleksibel, disesuaikan dengan keinginan dan jadwalnya. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk memilih akomodasi dan transportasi yang diinginkan, tergantung dari dana yang dimiliki.
Apa persyaratan umroh mandiri?
Sebelum berangkat ke Saudi untuk umroh, umat Islam harus mengetahui beberapa persyaratan dan dokumen yang perlu dipersiapkan. Beberapa hal yang dimaksud adalah:
1. Pastikan paspor yang dimiliki masih berlaku, minimal enam bulan sebelum keberangkatan;
2. Pesan tiket pesawat ke Arab Saudi sesuai dengan tanggal yang diinginkan. Pilihan tiket ini beragam, ada yang langsung menuju Tanah Suci atau transit terlebih dulu dengan durasi yang berbeda;
3. Akomodasi atau tempat tinggal menjadi hal lain yang tak boleh ketinggalan untuk dipersiapkan. Pemilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang ada. Namun, pastikan lokasinya tidak jauh dari tempat-tempat suci.
4. Visa umroh bisa diurus melalui Kedutaan Besar Arab Saudi atau konsulat terdekat. Pastikan sudah membaca dan mengetahui persyaratannya sebelum mengajukan penerbitan visa. Biasanya, visa bisa diurus ketika calon jamaah umrah sudah memegang tiket pesawat dan akomodasi.