Selasa 05 Aug 2025 05:30 WIB

Apakah Rasulullah Muhammad SAW Pernah Alami Ihtilam atau Mimpi Basah?

Nabi Muhammad SAW sebagaimana nabi dan rasul lainnya tak alami mimpi basah.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
ILUSTRASI Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW sebagaimana nabi dan rasul lainnya tak alami mimpi basah.
Foto: dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW sebagaimana nabi dan rasul lainnya tak alami mimpi basah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam ajaran Islam, mimpi basah atau ihtilam merupakan kejadian alami yang menandai keluarnya air mani saat seseorang tidur. Mimpi basah dapat dialami oleh laki-laki maupun perempuan setelah masa baligh.

Dalam ilmu fikih, mimpi basah menjadikan seseorang dalam keadaan hadats besar, sehingga wajib baginya untuk mandi junub sebelum melaksanakan ibadah seperti sholat, menyentuh mushaf Alquran, atau thawaf.

Baca Juga

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abi Said berbunyi:

الماء من الماء

Artinya: "Bermula air (kewajiban mandi) itu dari sebab air (keluar air mani)"

Hadits ini menunjukkan bahwa keluarnya air mani, baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar seperti saat mimpi basah, mewajibkan mandi besar.

Namun muncul pertanyaan di kalangan sebagian umat, apakah Nabi Muhammad SAW pernah mengalami mimpi basah?

Mayoritas ulama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sepakat bahwa para nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW, tidak mengalami mimpi basah.

BACA JUGA: Pengibaran Bendera One Piece, Badan Siber Ansor: Silakan tapi Jangan Sampai…

Alasannya, mimpi basah muncul karena dorongan syahwat yang muncul tanpa kontrol, sedangkan para nabi dijaga oleh Allah SWT dari hal-hal yang mengurangi kemuliaan dan kesempurnaan akhlak mereka. Sebuah hadis dari Ibnu Abbas, bahwa beliau menyatakan:

ما احتلم نبي قط إنما الاحتلام من الشيطان

Artinya: "Tidak ada seorang nabi pun yang mengalami mimpi basah (ihtilam). Mimpi basah itu dari setan." Namun, para ahli hadis menyatakan hadis ini sebagai hadis dhaif.

photo
Infografis Keistimewaan Rasulullah - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement