REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makkah Negeri Al Haram menjadi belahan bumi yang terbaik dan paling dicintai oleh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya Shallallahualaihi Wasallam. Di negeri tersebut, diberikan keistimewaan dengan meletakkan dua batu yang berasal dari surga: al hajar al aswad dan Maqam Ibrahim, kemudian dijadikan olehNya sebagai kiblat untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dalam shalat.
Dikutip dari buku Keutamaan Negeri Al-Haram oleh Prof DR Mahmud Al-Dausary, Berikut di antara hadits-hadits yang menyebutkan Makkah sebagai belahan bumi terbaik:
1. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam berkata kepada Makkah:
ما أطيبَكِ من بلَدٍ وأحبَّكِ إلَيَّ ، ولولا أنَّ قومِي أخرجوني منكِ ما سكنتُ غيرَكِ
“Betapa baiknya engkau sebagai negeri dan betapa aku sangat mencintaimu, andai saja kaumku tidak mengusirku darimu maka aku tidak akan tinggal di tempat lain selainmu” (HR al-Tirmidzy [5/723] no 3926 dan dishahihkan oleh Al Albany dalam Shahih Sunan Al Tirmidzy [3/590 no 3926])
2. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika keluar meninggalkan Mekkah menuju gua (Tsur), lalu beliau terlihat menoleh ke arah Makkah dan berkata:
“Engkau adalah negeri Allah yang paling dicintai oleh Allah, dan engkau adalah negeri Allah yang paling aku cintai. Andai saja kaum musyrikin tidak mengusirku, maka akau tidak akan keluar meninggalkanmu” (HR Al Thabary dalam tafsirnya [26/48], Ibnu Katsir dalam tafsirnya [4/176], dan dishahihkan oleh Al Qurthuby dalam tafsirnya [16/235]).
3. Dari Abdullah bin Adiy bin Hamra Al Zuhry, ia berkata:
“Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam berdiri di atas Hazwarah, lalu beliau berkata: 'Demi Allah, sungguh engkau adalah bagian bumi Allah yang terbaik, dan bagian bumi Allah yang paling aku cintai. Seandainya bukan karena aku diusir darimu, maka aku tidak akan keluar'” (HR Al Tirmidzi [5/722 no 3925] dan ia mengatakan: hadits ini hasan gharib shahih. Juga dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary [3/67], dan Al Albany dalam Shahih Sunan Al Tirmidzy [3/590 no 3925]).
Al Mubarakfury Rahimahullah mengatakan: “Hadits ini menunjukkan bahwa tidak seyogianya bagi seorang mukmin untuk keluar meninggalkan Makkah kecuali jika ia dikeluarkan, baik secara hakiki maupun hukum, dan itu berada dalam keadaan darurat; baik secara agama ataupun keduniaan.”
4. Dari Abu Dzar Radhiyallahuanhu, dari Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya negeri yang paling dicintai Allah adalah Negeri Al Haram” (HR Ibnu Abi Khaitsamah dalam Al Tarikh Al Kabir hlm 125 no 28. Dan sanadnya shahih, para perawinya semuanya tsiqah. Lihat: Fadha’il Makkah fi Al Sunnah [1/236 no 95]).
5. Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: “Kami mendatangi Madinah sementara di sana terdapat wabi'ah, sehingga Abu Bakar, Bilal pun mengeluh. Maka ketika Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam menyaksikan keluhan para sahabatnya, maka beliau berkata:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَماحببت مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ وَصَحِّحْهَا وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا وَحول حماها إلى الْجُحْفَةِ
“Ya Allah, cintakanlah Madinah ini kepada kami sebagaimana Engkau mencintakan Makkah, atau bahkan lebih. Lalu sehatkanlah ia dan berkahilah kami dalam sha dan mud-nya, kemudian pindahkanlah penyakitnya ke Juhfah" (HR Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Makkah adalah belahan bumi Allah yang terbaik juga belahan bumi yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya Shallallahualaihi Wasallam serta para sahabatnya radhiyallahu anhum. Hadits ini sangat jelas menunjukkan keutamaannya.