Ahad 03 Sep 2023 10:15 WIB

Gara-Gara Hirup Aroma Cabai, Perempuan Ini Koma Beberapa Hari

Perempuan ini didiagnosis mengalami kondisi yang disebut edema serebral.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Seorang perempuan asal Brasil mengalami koma selama beberapa hari setelah mencium aroma cabai superpedas.
Foto: Daily Mail
Seorang perempuan asal Brasil mengalami koma selama beberapa hari setelah mencium aroma cabai superpedas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perempuan asal Brasil mengalami koma selama beberapa hari setelah mencium aroma cabai superpedas. Perempuan 25 tahun bernama Thais Medeiros itu tadinya sedang memasak bersama pasangan dan keluarganya.

Ketika Medeiros mendekatkan cabai ke hidung dan mengendusnya, tiba-tiba tenggorokannya terasa gatal. Medeiros mengalami reaksi alergi yang mematikan dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter lantas menginformasikan bahwa dia mengalami kondisi yang disebut edema serebral.

Baca Juga

Dikutip dari laman Daily Mail, Ahad (3/9/2023), edema serebral adalah pembengkakan otak yang disebabkan oleh penumpukan cairan. Ketika cairan menumpuk, hal itu memberi tekanan pada tengkorak, yang dikenal sebagai tekanan intrakranial (TIK). 

Akibatnya, aliran darah dan oksigen ke otak jauh berkurang, sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Gejalanya termasuk sakit kepala, mual, muntah, masalah penglihatan, kejang, perubahan perilaku, kehilangan ingatan, lemas, mati rasa, dan kehilangan kesadaran.

Dokter yang menangani Medeiros menyebutkan bahwa kemungkinan besar Medeiros punya alergi terhadap cabai. Tidak disebutkan jenis cabai apa yang dia cium. Alergi itulah yang menyebabkan edema yang dialaminya, bahkan Medeiros sempat koma selama beberapa hari.

Kini, Medeiros perlahan-lahan pulih, namun tidak jelas apakah ia akan mengalami masalah neurologis yang berkepanjangan akibat edema tersebut. Pembengkakan otak dapat menyebabkan beberapa efek jangka panjang, termasuk kehilangan penglihatan, sakit kepala, perubahan status mental, depresi, masalah tidur, epilepsi, dan kerusakan otak.

Belum diketahui pula jenis perawatan apa yang dijalani Medeiros. Perawatan umum untuk mengurangi tekanan di otak biasanya termasuk operasi otak, pemberian obat, meninggikan posisi kepala, dan memasang ventilator kepada pasien untuk memberikan lebih banyak oksigen.

Belum ada data resmi berapa kasus edema serebral yang terjadi setiap tahunnya secara global. Menurut Brain Trauma Foundation, sekitar 2,5 juta orang Amerika mengidap cedera otak traumatis, yang merupakan penyebab umum dari kondisi edema serebral.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement