Ahad 03 Sep 2023 11:10 WIB

Patung Sphinx Mesir Hidungnya Hilang, ke Mana Larinya? Ini Jawaban Sejarawan Muslim

Patung Sphinx merupakan simbol terpenting dalam peradaban Mesir kuno

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Komplek wisata Sphinx kosong di Piramida Giza, Mesir. Patung Sphinx merupakan simbol terpenting dalam peradaban Mesir kuno
Foto: AP
Komplek wisata Sphinx kosong di Piramida Giza, Mesir. Patung Sphinx merupakan simbol terpenting dalam peradaban Mesir kuno

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA –  Patung Sphinx menguasai gurun Mesir selama ribuan tahun, dan dianggap sebagai salah satu simbol terpenting. Para ilmuwan masih berusaha mempelajari rahasianya. 

Patung Sphinx di Mesir adalah salah satu patung terbesar di dunia yang berasal dari peradaban kuno, dan berdekatan dengan piramida. 

Baca Juga

Dengan menggali dan menelusuri kembali legenda-legenda kuno yang menceritakan tentang masa dibangunnya patung ini, banyak kisah yang menguraikan sejarahnya. 

Dilansir Arabic Post, asal usul nama Sphinx belum diketahui. Namun, beberapa ahli mengasosiasikannya dengan istilah Mesir kuno "shesep-ankh", yang berarti gambar hidup, yang pada zaman dahulu digunakan untuk menyebut gambar dewa atau firaun pada masa peradaban kuno. 

Selama periode penggalian, para ilmuwan menemukan jari-jari berwarna biru, kuning, dan merah pada bagian-bagian patung, yang meningkatkan hipotesis bahwa patung tersebut dihiasi dengan warna-warna cerah. 

Itu membawa kembali kepada buku penulis Romawi pada abad pertama Masehi, "Pliny the Elder", yang menggambarkannya sebagai wajah monster berwarna merah. Hipotesis ini membuka banyak misteri dan pertanyaan bagi para ilmuwan yang mulai mencari bukti pada peradaban kuno. 

Dalam mitologi Yunani, ada Sphinx berkepala wanita dan berbadan singa yang membawa sayap burung. Karakter legenda ini berbahaya, dan dia bisa membunuh siapa saja yang tidak pandai menjawab pertanyaannya. Ini kebalikan dari patung Mesir, yang dibangun untuk menjaga raja dan negara. 

Berbeda dengan patung dalam mitologi Yunani, Sphinx di masa peradaban Mesir kuno memiliki kepala manusia dan tidak memiliki sayap. Gambar lain dari patung Sphinx ini muncul di era Mesir kuno yang berbeda. Selain kepala manusia, ada juga kepala binatang, antara lain domba jantan, serigala, elang, dan buaya. 

Patung-patung tersebut sering ditemukan di tempat-tempat suci Mesir kuno, yang sebagian besar berasal dari abad ketiga belas sebelum masehi (SM), seperti Sphinx berkepala elang di Kuil Ramses II di Abu Simbel.

Kemudian Jalan Sphinx di Luxor yang dibangun pada abad keempat SM yang dipagari patung sepanjang 2,5 km yang menghubungkan kuil Karnak dan Luxor. 

Baca juga: Yang Dibicarakan Malaikat dengan Allah SWT Ketika Hendak Menciptakan Manusia

Pada 4.500 tahun yang lalu, patung ini memiliki status khusus, karena disembah dan dilihat sebagai bagian dari lanskap suci pemakaman Giza.

Seiring berjalannya waktu, statusnya mulai berkurang, karena pasir menyapu area tersebut, sehingga menyebabkannya tertutup sampai hanya terlihat kepalanya. 

Namun, pertanyaan penting selanjutnya ialah siapa yang membangun patung Sphinx dan kapan Sphinx dibangun di Giza Mesir? Sebagian besar ahli membenarkan bahwa sphinx tersebut dibangun sekitar 4.500 tahun yang lalu, pada periode pembangunan Piramida Besar. Peneliti juga membenarkan hubungan Sphinx dengan makam besar di sekitarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement