REPUBLIKA.CO.ID, SILDI -- Mantan petarung mixed martial artist (MMA) Khabib Nurmagomedov berbicara dengan elegen ketika mendapat pertanyaan seputar isu LGBTQ. Aksi habib terlihat dalam tayangan yang diputar di youtube Valutainment.
Pertama-tama presenter memberikan gambaran tentang 'banyaknya' jenis kelamin di Amerika Serikat. Negeri Paman Sam termasuk negara yang membiarkan komunitas LGBTQ berkembang. Keadaan ini bukan sebuah hal tabu di sana.
Lalu presenter tersebut bertanya ke Khabib, berapa banyak gender di Rusia? Sang muslim asal Rusia ini tidak langsung memberikan jawaban.
Ia memandang ke sekelilingnya. Terdengar suara penonton di sekitar panggung talkshow. Ia seperti merasa ini jawaban pasti dan tak perlu diperdebatkan. "Hanya ada wanita dan laki-laki," kata Khabib.
Ia lantas menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Kalifornia, AS. Ia menyempatkan waktu untuk sekadar nongkrong di kedai kopi.
Khabib bingung tak ada ruang spesifik yang dibagi di kamar mandi. Semua tertulis 'All Gender'. Ia lantas menggambarkan sesuatu yang menjadi pegangannya.
Khabib mengaku tumbuh dan dibesarkan di kawasan pegunungan. Ia seorang Muslim. Tentunya ia memiki landasan yang kuat seputar nilai-nilai kehidupan yang ia yakini.
"Saya tumbuh di tempat dan keluarga yang sangat tradisional. Saya sangat senang dengan itu. Saya berasal dari pegunungan, di sana hanya ada dua jenis kelamin," ujar sosok yang bulan inj berusia 35 tahun itu.
Khabib Nurmagomedov mantan atlet profesional MMA Rusia keturunan etnis Avar. Saat ini ia memegang tak terkalahkan terpanjang di olahraga tersebut dengan 29 kemenangan. Ia Muslim pertama yang memenangkan UFC.
Pertarungan terbesar Khabib yakni melawan Conor McGregor di UFC 229. Duel tersebut berlangsung pada Oktober 2018 lalu di Las Vegas. Ia pensiun setelah mengkanvaskan Justin Gaethje di UFC 254 dalam laga bertajuk 'Fight Island' di Abu Dhabi pada 2020 silam