REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR---Institut Pertanian Bogor (IPB) University menyiapkan 21.500 link kursus microcredentials bagi mahasiswa yang ingin melatih kemampuan diri sesuai kebutuhan industri dan akan dikonversi menjadi nilai pada sistem kredit semester (SKS).
"Ada 21 ribu kursus lebih, jadi kalau mahasiswa ingin belajar data sains, tinggal klik di situ, buka akun, belajar di situ, lulus, ujian dapat sertifikat, jadi dokumen untuk melamar kerja," kata Rektor IPB Arif Satria di Kota Bogor, Senin (4/9/2023).
Arif menyebutkan, bahwa 21.500 link kursus microcredentials itu dapat diakses mahasiswa hasil kerja sama IPB dengan perusahaan jaringan informasi profesional pencarian kerja yang biasa menampung kriteria kebutuhan perusahaan pencari tenaga kerja.
Microcredenials merupakan program sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mahasiswa setelah melaksanakan proses pembelajaran praktik terhadap serangkaian keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam waktu yang relatif singkat.
Ia menyampaikan, dengan sistem konversi nilai kursus menjadi nilai SKS, maka ke depan ini akan menjadi tantangan untuk dosen. Kalau mahasiswa ngambil banyak kursus dan disetarakan SKS-nya, kemudian beban dosen semakin ringan.
Hasil survei Coursera, kata Arif, data sampel dari ribuan akun menunjukkan bahwa 88 persen perusahaan meyakini sertifikat profesional menjadi dokumen penting dalam lamaran kerja.
Kemudian, 86 persen mahasiswa setuju bahwa microcredential membantu mereka meyakinkan pengguna kerja, 85 persen pimpinan universitas setuju bahwa microcredentials penting untuk pendidikan masa depan.
Oleh karena itu, Rektor IPB menyampaikan bahwa IPB telah menyiapkan pula 17.000 akun kursus microcredentials lain bagi mahasiswa S1/D4.
Arif menyebut, bahwa IPB menggandeng puluhan perusahaan dalam menyediakan kursus microcredentials bagi mahasiswa yang bisa dikonversi menjadi nilai SKS.
"Ke depan lebih fleksibel, lebih luas, kita bisa lakukan di mana-mana, sehingga ada skenario pendidikan di masa depan itu kurikulum mahasiswa sendiri yang merancang. Saya mau ambil di sini ah, enggak semua harus di kelas IPB, terbuka," jelas Arif.