Senin 04 Sep 2023 23:57 WIB

Temui Jokowi, Ketum PBNU Sebut tak Bahas Politik

Gus Yahya undang Jokowi membuka Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf menegaskan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (4/9/2023) malam tak membahas soal politik. Menurut dia, dalam pertemuan tersebut hanya ada guyonan (candaan) untuk menghibur Jokowi.

"(Politik) Enggak ada sama sekali. Saya cuma guyon cerita kiai-kiai lucu-lucu agar beliau agak inilah, seharian ini kan capek 13 meeting hari ini dengan berbagai tokoh internasional. Saya cuma guyon-guyon aja tadi. Sebagian besar sebetulnya guyon," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Lebih lanjut, dalam pertemuannya dengan Jokowi ini, Gus Yahya mengaku memberikan undangan kepada Presiden untuk membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama. Acara tersebut akan diselenggarakan pada 18 September mendatang.

"Memang keperluan PBNU juga sangat mendesak terkait pembukaan munas musyawarah nasional alim ulama dan konferensi besar Nahdlatul Ulama. Yang pembukaannya insyaallah akan dilaksanakan tanggal 18 September. Tadi saya mengantarkan surat permohonan untuk bapak presiden untuk membuka munas dan konbes NU," ujar dia.

Menurutnya, Presiden pun bersedia untuk menghadiri acara pembukaan munas Alim Ulama yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.

Seperti diketahui, PBNU akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) pada 18-20 September 2023 di Pondok Pesantren Al-Hamid, Jalan Cilangkap Baru Nomor 1, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Acara ini akan dibuka pada 18 September dan dihadiri Presiden Joko Widodo.

"Insya Allah, mulai pukul 09.00. Insya Allah, dibuka Presiden RI," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Adapun Tema Munas adalah "Mendampingi Umat, Memenangkan Masa Depan". Tema tersebut merupakan penjabaran dari tema besar PBNU masa khidmah 2022-2027: "Merawat Jagat, Membangun Peradaban".

"Kami rancang satu set agenda diorientasikan kepada pendampingan umat masyarakat terkait hajat hidup mereka sehari-hari untuk kualitas hidup masyarakat. Kami punya banyak program tapi prioritas agenda menyambut pendampingan umat secara langsung," ucap Gus Yahya.

Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni mengatakan, pembukaan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi kemudian diikuti pengurus wilayah, ulama NU dan pengasuh pondok pesantren. Total peserta mencapai 600 orang. Dia mengatakan Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan forum tertinggi kedua setelah muktamar.

"Ada beberapa agenda yang akan dibahas. Misalnya membahas bagaimana meminta fatwa kepada AI, sekarang trennya yang sedang mengemuka kemungkinan orang akan minta pada AI. Ada tema ulama dan pemerintah, penyelenggaraan haji, pengelolaan dan konsep miqat, kajian keagamaan," kata Amin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement