REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan wasit Liga Primer Inggris Dermot Gallagher mengomentari beberapa keputusan wasit Anthony Taylor yang memicu kontroversi pada bigmatch Arsenal versus Manchester United. The Gunners menang 3-1 atas Setan Merah di Stadion Emirates, London, Ahad (3/9/2023) malam WIB.
Keputusan Taylor menimbulkan perdebatan pada laga dengan intensitas tinggi dari awal hingga akhir. Gol Declan Rice pada injury time dikritisi penggemar MU. Mereka menilai gol tersebut seharusnya dianulir. Bek tengah tuan rumah, Gabriel Magalhaes dianggap menghambat pergerakan Jonny Evans. Gallagher berpendapat, dua palang pintu tersebut terlibat duel.
"Saya pikir Evans melakukan hal serupa. Mereka berdua saling bergulat. Ini keputusan yang sulit, tapi wasit sudah mendapatkan pandangan sempurna. Bisa saja dengan mudah terjadi sebaliknya, dan itu berbuah penalti (untuk Arsenal)," kata tokoh 66 tahun ini, dikutip dari football.london, Selasa (5/9/2023).
Sebelumnya, Man United hampir saja memimpin. Alejandro Garnacho menjebol gawang the Gunners. Wasit tidak mengesahkan gol tersebut.
Garnacho dalam posisi offside menurut VAR. Gallagher enggan memperkeruh suasana. Menurut dia, yang diputuskan sudah sesuai bukti dan kejadian di lapangan.
Lalu, ia juga merespons bentrokan antara penyerang MU Rasmus Hojlund dengan Gabriel. Pelatih MU Erik ten Hag menilai Hojlund dilanggar. Artinya United selayaknya mendapat penalti. Namun Gallagher berpendapat berbeda.
"Ada kontak fisik, tapi bek terlampau tangguh. Dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Saya melihat seperti ini sepanjang waktu dan saya terkejut jika Anthony Taylor memberikan penalti untuk hal itu," ujar Gallagher.
Setelah turun minum, Arsenal sempat mendapat hadiah penalti. Kai Havertz dianggap dilanggar Aaron Wan-Bisaka. Namun setelah memantau tayangan ulang, wasit menganulir keputusannya.
Gallagher sepakat akan hal itu. Ia merasa tak ada pelanggaran di situasi tersebut. Sebab, Havertz yang lebih aktif menyerang Wan-Bisaka.
Masih terdapat beberapa pro-kontra lainnya. Secara umum, sang mantan wasit menilai Taylor sudah membuat keputusan mendekati sempurna.