Rabu 06 Sep 2023 16:35 WIB

ASEAN-Kanada Jajaki Kemitraan Strategis Perdagangan dan Energi Bersih

Kerja sama ini untuk mendukung negara-negara ASEAN mencapai pembangunan berkelanjutan

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid.
Foto: Dok ASEAN BAC
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) bersama Canada-ASEAN Business Council menggelar Pertemuan Meja Bundar ASEAN-Kanada, di Hotel Sultan, Jakarta Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid, mengatakan pertemuan dengan tema Strengthening ASEAN-Canada Opportunities for Sustainable Development ini bertujuan memperkuat kemitraan ASEAN-Kanada untuk pembangunan berkelanjutan.

"Pertemuan ini berfokus pada bagaimana cara ASEAN dan Kanada memperluas peluang pasar, mempromosikan kemitraan untuk energi bersih serta memfasilitasi arus perdagangan dan investasi melalui Kanada, untuk mempercepat peran ASEAN dalam pertumbuhan global berkelanjutan," kata Arsjad, dalam sambutan saat pembukaan Pertemuan Meja Bundar ASEAN-Kanada.

Hadir dalam pertemuan, Duta Besar Kanada untuk Jepang sekaligus Utusan Khusus untuk Indo-Pasifik Ian Mckay dan Presiden Dewan Bisnis Kanada-ASEAN (The Canada-ASEAN Business Council/CABC) Wayne Farmer.  

Arsjad mengapresiasi perhatian Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau kepada ASEAN sebagai bagian dari mitra strategis Kanada di Indo-Pasifik. Namun, diperlukan rencana dan strategi yang lebih konkret untuk meningkatkan kerja sama di kawasan Asia Tenggara.

"Saat kami menjamu PM Kanada dalam perhelatan G20 di Bali, beliau menyampaikan Kanada mengambil langkah besar untuk berpartisipasi dalam pembangunan ASEAN berkelanjutan melalui pendirian Transisi Energi yang Adil Kemitraan (JETP) dengan Indonesia dan Vietnam," ungkap Arsjad.

Kemitraan strategis ini menghasilkan dukungan pendanaan yang besar dari Kanada untuk membantu Indonesia dan Vietnam untuk melakukan transisi energi dari batu bara ke sumber energi terbarukan. Presiden CABC, Wayne Farmer, menyatakan akan terus mendukung kerja sama perdagangan dan investasi yang terjalin antara Kanada dengan negara-negara ASEAN.

CABC mewakili Kanada dan negara-negara ASEAN untuk menyetujui perjanjian Investasi Asing Langsung (FDA) serta mengevaluasi perjanjian dan strategi yang dijalankan, sebab Kanada adalah pemimpin di sektor pertanian, inovasi teknologi, dan energi terbarukan.  "Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung negara-negara ASEAN mencapai pembangunan berkelanjutan dan transisi ke energi terbarukan,” kata Wayne.

Duta Besar Kanada untuk Jepang sekaligus Utusan Khusus untuk Indo-Pasifik, Ian Mckay, mengungkapkan dalam waktu dekat Kanada akan diumumkan sebagai mitra strategis ASEAN. Kanada telah meluncurkan 5 Pilar Indo-Pasifik, di antaranya menyangkut keamanan dan pengawasan militer bekerja sama dengan Indonesia. 

Di bidang perdagangan, melalui perdagangan bebas dan perjanjian kemitraan ekonomi, Kanada juga membangun pertukaran antar manusia, termasuk akademisi, peneliti, dan pakar. “Kami meningkatkan pendanaan iklim melalui kehadiran aktif di lembaga pendanaan iklim di ASEAN. Di bidang  diplomasi, kami terus mengembangkan kehadiran Kanada di ASEAN,” jelas Ian.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement