Rabu 06 Sep 2023 17:01 WIB

Wamen BUMN Dorong Peningkatan Penetrasi Asuransi Jiwa

Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Tbk dan PT Asuransi Jiwa IFG melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Bancassurance di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Tbk dan PT Asuransi Jiwa IFG melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Bancassurance di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong penetrasi asuransi jiwa di Tanah Air agar meningkat. Pasalnya, saat ini kesadaran masyarakat Indonesia terhadap asuransi masih sangat kecil.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18 persen. Terdiri atas penetrasi asuransi sosial sebesar 1,45 persen, asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, dan sisanya asuransi wajib.

Baca Juga

"Memang penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih kecil, sekitar tiga persen lebih sedikit. Tentunya kita harus mendorong kesadaran dan sosialisasi mengenai pentingnya asuransi jiwa," ujar Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani kepada wartawan di Gedung Graha CIMB, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Menurutnya, sosialisasi itu perlu dilakukan supaya masyarakat mengetahui kalau ke depannya asuransi jiwa harus dilakukan. Dengan begitu, mereka menjadi lebih nyaman dalam melakukan banyak aktivitas sekaligus memberikan kepastian saat menjalankan beragam aktivitas.

"Angka (penetrasi) ini harus kita dorong untuk meningkatkan lebih pesat lagi. Kementerian BUMN bekerja sama dengan perusahaan BUMN untuk lebih meningkatkan peran asuransi di kalangan masyarakat Indonesia," tutur dia.

Sejalan dengan dorongan Kementerian BUMN, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bersinergi guna memasarkan produk bancassurance. Kerja sama ini menyasar pangsa pasar nasabah debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN yang jumlahnya mencapai lima juta.

Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja menyatakan, perusahaannya akan menjadi penyedia utama produk asuransi di BTN. Cakupan kerja sama meliputi model integrasi produk, model distribusi untuk segmen massal dengan proses onboarding yang disematkan ke produk andalan bank, serta model rujukan bagi segmen prioritas.

Menurutnya, kerja sama ini memiliki prospek besar karena banyak anak muda yang menjadi nasabah KPR BTN. "Ini sangat menjanjikan sekaligus bisa membantu penetrasi life insurance," ujar dia di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Dalam kerja sama yang akan berlangsung selama 15 tahun ke depan itu, IFG Life akan mengembangkan ragam produk dan rencana untuk bersama membangun aplikasi gaya hidup dalam melibatkan pelanggan. IFG Life bakal menyediakan berbagai produk yang berorientasi pada perlindungan kontekstual, inovatif, dan transparan, dengan fokus pada model bisnis tertanam dengan produk sederhana dan terjangkau, penetrasi tinggi, serta biaya distribusi efisien.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement