REPUBLIKA.CO.ID, PASAY CITY -- Jerman mengakhir kisah dongeng Latvia di FIBA World Cup 2023. Jerman sukses membungkam Latvia, tim debutan di Piala Dunia Basket tahun ini, dengan skor 81-79 pada laga perempat final di Mall of Asia, Pasay City, Manila, Rabu (6/9/2023) malam WIB. Kemenangan ini sekaligus memastikan Jerman berlaga pada babak semifinal FIBA World Cup 2023.
Kendati berstatus rookie di FIBA World Cup, Latvia mampu tampil impresif dalam langkah menuju babak perempat final. Tim besutan Luca Banchi itu berhasil menyisihkan peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 Prancis pada babak pertama grup.
Kejutan Latvia itu berlanjut di babak kedua grup. Tidak tanggung-tanggung, Artur Zagars dan kawan-kawan mampu menundukkan juara bertahan FIBA World Cup, Spanyol. Dalam laga yang digelar di Indonesia Arena tersebut, Latvia mampu membungkam Spanyol, 74-69, awal bulan ini.
Langkah impresif Latvia di FIBA World Cup 2023 akhirnya harus terhenti di babak perempat final. Latvia dipaksa mengakui keunggulan peringkat ke-11 FIBA, Jerman, dalam laga yang digelar di Mall of Asia.
Kendati begitu, Latvia bukan tanpa perlawanan. Latvia bahkan mampu menutup kuarter pertama dengan keunggulan, 16-13. Namun, secara perlahan, Jerman bisa terus memangkas jarak poin tersebut dan berbalik unggul dengan keunggulan tipis, 36-34, pada paruh pertama pertandingan. Tim besutan Gordon Herbert itu mampu terus menjaga keunggulan dengan menutup kuarter ketiga lewat pertarungan sengit, 62-59
Di kuarter pamungkas, Jerman terus memimpin dari Latvia. Dennis Schroder dkk bahkan sempat unggul 12 angka. Namun permainan tak kenal menyerah Latvia ditunjukkan kembali seperti kala mengalahkan Prancis dengan selisih dua poin. Latvia akhirnya mengejar ketertinggalan menjadi 79-81 saat laga tersisa 33 detik lewat lay up Arturs Zagars.
Jerman berusaha menghabiskan waktu serang dan floater Schroder meleset dari sasaran. Dāvis Bertāns mendapatkan rebound dengan 6 detik tersisa. Sebenarnya waktu ini cukup baginya untuk mendribel bola dengan cepat menuju ring Jerman. Selain bisa menyamakan skor lewat lay up, ada peluang dia akan dilanggar dan berbuah tembakan bebas karena Jerman dalam posisi tream foul.
Opsi lain adalah mengoper bola kepada Arturs yang sudah siap berlari kencang menyerang basket Jerman. Namun Bertans justru mendribel bola sampai ke tengah dan melepaskan tembakan tiga angka dari jauh. Bola hanya memantul mengenai ring, memastikan kekalahan Latvia.
Arturs meraih poin terbanyak pada laga ini dengan 24 angka. Davis menyumbang 20 poin. Sayangnya, performa apik keduanya gagal mengantarkan Latvia melanjutkan kisah dongengnya.
Sementara di kubu Jerman, Franz Wagner, menjadi pengoleksi poin terbanyak di laga ini dengan koleksi 16 poin, diikuti Andreas Obst (13 poin), dan Moritz Wagner (12 poin). Dengan kemenangan ini, Jerman menjadi satu-satunya tim yang belum tersentuh kekalahan di sepanjang gelaran FIBA World Cup 2023 hingga sejauh ini.
Keberhasilan melaju ke babak semifinal FIBA World Cup 2023 menjadi prestasi terbaik Jerman di turnamen basket antar negara paling bergengsi sejagat itu sejak 2002 silam. Kala itu, Jerman mampu mengakhiri FIBA World Cup dengan torehan medali perunggu.
Di babak semifinal FIBA World Cup 2023, Jerman akan berduel dengan Amerika Serikat, yang sukses menyingkirkan Italia di laga perempat final lainnya, Selasa (5/9/2023) waktu setempat. Di laga tersebut, Amerika Serikat berhasil menundukan Italia, 100-63.
Partai semifinal, yang bakal digelar di Mall of Asia Arena, Pasay, Filipina, Jumat (8/9/2023) waku setempat, tersebut akan menjadi duel kedua Jerman kontra Amerika Serikat pada tahun ini. Sebelumnya, tepatnya di laga eksebisi, Amerika Serikat berhasil menundukkan Jerman, 99-91, 20 Agustus silam.
"Kami hanya tinggal satu tembakan lagi untuk membuat sejarah yang lebih besar dari yang sudah kami buat. Saya merasa, saya dan tim, jika kami punya 100 kali kesempatan lagi untuk melepaskan tembakan seperti yang dilakukan Davis, setiap saat kami akan memberikan bola kepadanya untuk mengambil tembakan itu. Dia hanya meleset saja tadi. Mudah-mudahan lain kali ia akan berhasil, tapi semua orang senang dengan tembakan yang ia lakukan," kata Arturs menghibur rekannya.
"Tentu saja ada kekecewaan besar saat ini, tetapi kami tidak harus kehilangan visi yang lebih luas tentang perjalanan kami, apa yang kami lakukan, pencapaian kami di lapangan, gaya kami bermain, identitas yang kami tunjukkan kepada semua orang. Kami pindah dari Jakarta ke Manila untuk duduk di meja yang sama dengan tujuh tim terbaik lainnya di dunia. Mereka tampak begitu besar. Begitu kuat. Begitu kuat. Kami menunjukkan sekali lagi bahwa kami mampu bersaing dan itu membuat saya sangat bangga," kata Luca Banchi, pelatih kepala Latvia.