Jumat 08 Sep 2023 14:25 WIB

Kebakaran di Gunung Guntur, BBKSDA: 59,24 Hektare Lahan Terdampak

BBKSDA sebut ada 59,42 hektare lahan di Gunung Guntur yang terdampak kebakaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas melakukan proses pemadaman api di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut. BBKSDA sebut ada 59,42 hektare lahan di Gunung Guntur yang terdampak kebakaran.
Foto: Dok. Seksi Konservasi Wilayah V
Petugas melakukan proses pemadaman api di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut. BBKSDA sebut ada 59,42 hektare lahan di Gunung Guntur yang terdampak kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kebakaran lahan yang cukup besar terjadi di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut, pada Kamis (7/9/2023). Api yang menyebabkan Kebakaran itu disebut telah dapat dikendalikan sejak kami malam. Namun, dampak kebakaran menyebabkan puluhan hektare lahan di kawasan milik Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) hangus terbakar. 

Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut, Dodi Arisandi, mengatakan kebakaran yang melanda kawasan Gunung Guntur itu terjadi sejak Kamis sekitar pukul 10.00 WIB di Blok Legok Tegal Malaka, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Baca Juga

Usai menerima laporan, petugas di lapangan langsung berupaya melakukan pemadaman. Namun, api baru dapat dipadamkan pada Kamis sekitar pukul 22.00 WIB, karena kebakaran yang terjadi merembet ke banyak lokasi.

"Kami dibantu dengan MPA (masyarakat peduli api) sudah berusaha maksimal untuk memadamkan api. Namun, kebakaran baru padam sekitar pukul 22.00 WIB," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (8/9/2023).

Dalam proses pemadaman, Dodi mengatakan, terdapat satu orang petugas MPA yang terluka. Menurut dia, petugas itu dilaporkan terjatuh saat melakukan proses pemadaman.

"Kami telah melakukan upaya pengobatan. Kami juga berikan bantuan lainnya," kata Dodi.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah melalukan investigasi dan melalukan penghitungan luasan lahan yang terbakar. Berdasarkan hasil perhitungan, luasan lahan di dalam kawasan yang terbakar sekitar 59,24 hektare. Adapun lahan yang terbakar antara lain kaso, alang-alang, kalianda, dan beberapa pinus.

Dodi mengatakan, lahan yang terbakar itu bukan merupakan jalur pendakian, melainkan kawasan kaki Gunung Guntur yang berbatasan dengan laham milik masyarakat. Diduga, kebakaran menjalar dari lahan masyarakat. 

"Untuk penyebab itu diduga dari luar kawasan. Kemungkinan ada unsur kesengajaan," ujar dia.

Dodi menilai, kebakaran di lahan Gunung Guntur itu bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, di musim kemarau kali ini, sudah pernah terjadi kebakaran lahan di kawasan itu. Namun, kebakaran yang terjadi sebelumnya masih dalam skala kecil dan dapat langsung dikendalikan.

"Kalau sekarang, karena cuaca panas dan angin cukup kencang, api cepat menyebar," kata dia.

Menurut Dodi, pihaknya telah membuat laporan awal kejadian kebakaran itu kepada aparat kepolisian. Tim dari BBKSDA Jabar disebut akan terus menelusuri penyebab kebakaran itu. Apabila ada unsur kesengajaan, pihaknya akan melaporkan kepada aparat kepolisian. 

"Kalau memang ada informasi lebih lanjut akan kami laporkan ke polisi. Karena ada dugaan faktor kesengajaan. Karena di dekat lokasi itu ada tempat jualan di batas luar. Mungkin ada faktor kecemburuan," ujar dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar mengatakan, kebakaran yang terjadi di Gunung Guntur sudah dapat dikendalikan. Namun, pihaknya masih terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi api muncul kembali.

"Kami lihat perkembangan lebih lanjut. Kami juga akan koordinasi dengan damkar untuk stand by di sana," ujar dia.

Selain itu, BPBD juga akan berkoordinasi dengan BBKSDA untuk antisipasi kebakaran. Koordinasi juga dilakukan agar BBKSDA lebih menyiapkan kondisi para relawannya agar tidak ada lagi kejadian korban terluka saat melakukan pemadaman.

Ihwal penyebab kebakaran, Aah mengaku belum bisa memastikan. Namun, menurut dia, kebakaran lahan Gunung Guntur itu dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun alam.

"Apalagi sekarang kondisi panas dan kering," ujar dia.

Aktivitas Pendakian Masih Dibuka

Adanya kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Guntur tak serta merta membuat aktivitas pendakian ditutup. Menurut Dodi, hingga saat ini aktivitas pendakian di Gunung Guntur masih dibuka.

"Kemarin kami sarankan pendaki turun, dikhawatirkan api merambat ke atas. Namun api bisa dikendalikan," kata dia.

Ia menyatakan, hingga saat ini belum dilakukan penutupan terhadap aktivitas pendakian di Gunung Guntur. Kendati demikian, ia mengimbau para pendaki untuk lebih berhati-hati ketika berkunjung ke Gunung Guntur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement