REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua pemimpin umat Islam pada masanya, Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz merupakan teladan bagi Muslim. Kepemimpinan mereka tak diragukan, pun tak mau menggunakan fasilitas negara.
Dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu penakluk dua imperium besar di masanya, Romawi dan Persia, memakai pakaian yang bertambal.
Imam Malik meriwayatkan dalam Al-Muwaththa, bahwa Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, "Aku melihat Umar bin Khattab pada masa khilafahnya memakai jubah yang bertambal di dua pundaknya."
Ibnu Zanjuwaih (wafat 247 Hijriyah) meriwayatkan dalam bukunya al-Amwal, dia berkata, "Umar bin Khattab memiliki seekor unta. Budaknya memerah susu unta setiap hari untuknya. Suatu ketika, budak membawa susu unta ke hadapan Umar. Umar berfirasat lain dan dia bertanya kepada budaknya, "Susu unta dari mana ini?"
Budaknya menjawab, "Seekor unta milik negara (baitul maal) yang telah kehilangan anaknya, maka saya perah susunya agar tidak kering, dan ini harta Allah". Umar berkata, "Celakalah engkau! Engkau beri aku minuman dari neraka!"
Sementara itu kisah lainnya datang dari Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz khalifah Bani Umayyah yang memerintah pada tahun 99 Hijriyah hingga dia wafat tahun 101 Hijriyah. Dia memimpin dua per tiga belahan dunia pada waktu itu.
Pada suatu musim dingin seorang budaknya selalu membawakan air panas untuk dia berwudhu.
Suatu ketika ia menanyakan kepada budaknya di mana air wudhu itu dipanaskan. Budaknya menjawab, "Aku memanaskannya di atas tungku dapur umum milik baitul maal".
Seketika Umar memerintahkan Muzahim (orang kepercayaannya) untuk memperkirakan berapa kayu bakar dapur umum selama ini terpakai untuk memanaskan air wudhunya, lalu dia membeli kayu bakar sebanyak yang ditaksir dan menyerahkannya ke dapur umum (Sirah Umar bin Abdul Aziz).
Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa gubernur Yordan mengirim dua keranjang kurma ke khalifah Umar bin Abdul Aziz. Saat kurma diterima, khalifah bertanya, "Pakai kendaraan apa Kurma ini dibawa dari Yordan? " Kurir menjawab, "Kendaraan (kuda) pos milik negara."
Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan
Umar berkata, "Pergilah engkau ke pasar dan juaI kurma ini, lalu serahkan uang hasil penjualannya ke baitul maaI".
Kurir itu menjualnya di pasar dan dibeli salah seorang laki-laki dari Bani Marwan (kerabat khalifah). Lalu dia menghadiahkannya kepada khalifah.
Saat melihat dua keranjang kurma itu, Umar yakin bahwa kurma itu adalah hadiah dari gubernur Yordan tadi. Dia pun memakan satu keranjang bersama hadirin yang berada di majelisnya dan satu keranjang lagi dikirim ke istrinya.
Lalu dia mengeluarkan uang seharga dua keranjang kurma dan menyerahkannya ke baitul maal. (Lihat Tarikh Dimasyq).