REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan rasa frustrasinya atas masih lambatnya serangan balik terhadap Rusia. Kekuatan udara Rusia telah berhasil menghentikan serangan-serangan balik Ukraina.
‘’Kami tak menguasai wilayah udara dan Rusia menguasainya. Mereka menghentikan serangan kami dari udara. Mereka menghentikan serangan balik kami,’’ kata Zelenskyy, Jumat (8/9/2023) seperti dilansir laman berita Al-Arabiya.
Makanya ia menyeru negara-negara sekutu Baratnya untuk memasok lebih banyak senjata jarak jauh dan memiliki kekuatan lebih hebat dibandingkan milik Rusia. Sudah berulang kali Kiev meminta pesawat agar mengimbangi kekuatan udara yang dimiliki Rusia.
Namun, negara Barat ragu mengirimkan pesawat tempur yang sangat dibutuhkan. Sudah berpekan-pekan Ukraina komplain mengenai kurang cepatnya proses mendapatkan pesawat tempur F-16 untuk meningkatkan kekuatan udaranya.
Sebab, pesawatnya yang mereka miliki masih dengan teknologi era Uni Soviet. Ia mengeluhkan tak cepatnya pengiriman senjata dari Barat dan sanksi terhadap Rusia. Para pejabat Ukraina termasuk Zelenskyy frustrasi atas kritik bahwa serangan balik tak berjalan mulus.
‘’Ketika sejumlah mitra kami mengatakan bagaimana serangan baliknya, kapan langkah berikutnya? Jawaban saya, langkah kami cepat dibandingkan paket sanksi baru untuk Rusia,’’ kata Zelenskyy menegaskan.
Ia menambahkan, senjata yang dikirimkan ke Kiev dan sanksi pada Rusia menjadi semakin rumit dan lebih lambat. Ukraina saat ini memang bergantung pada pasokan senjata Barat untuk melakukan serangan balik dalam jangka panjang.
Di sisi lain, Ukraina mengeklaim meraih kemenangan strategis pada pekan lalu. Sebab mereka berhasil merebut bagian selatan dari Desa Robotyne, wilayah yang dari sini pasukan Ukraina bisa masuk lebih dalam ke Krimea yang dicaplok Rusia.