Jumat 22 Sep 2023 10:17 WIB

Jepang, Inggris dan Italia akan Bangun Jet Tempur Canggih

Jepang dan Inggris akan mendominasi desain dan manufaktur pada proyek tersebut

Rep: Rizky Jaramaya / Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Jepang, Inggris, dan Italia berencana memilih Inggris sebagai markas program pesawat tempur generasi berikutnya
Foto: EPA-EFE/JAPAN'S DEFENSE MINISTRY HANDOUT
Jepang, Inggris, dan Italia berencana memilih Inggris sebagai markas program pesawat tempur generasi berikutnya

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang, Inggris, dan Italia berencana memilih Inggris sebagai markas program pesawat tempur generasi berikutnya. Pada Desember, ketiga negara tersebut membentuk Global Combat Air Program (GCAP).

Pembentukan GCAP berlangsung setelah Inggris dan Jepang sepakat untuk menggabungkan upaya tempur mereka dalam sebuah kolaborasi yang bertujuan mengerahkan pesawat canggih pada pertengahan dekade berikutnya. Jepang dan Inggris akan mendominasi desain dan manufaktur pada proyek tersebut. Pengalaman Inggris yang lebih mumpuni dalam pengembangan jet tempur kemungkinan akan memberinya peran utama dalam mengatur program tersebut.

Baca Juga

“Kantor pusatnya akan berada di Inggris, tapi demi keseimbangan, seseorang dari Jepang bisa memimpinnya,” kata salah satu sumber, yang semuanya meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Badan pengadaan pertahanan Jepang mengatakan, diskusi mengenai markas tersebut sedang berlangsung. Mereka menolak untuk menyebutkan lokasi markas tersebut. Badan ini mengatakan, kerangka pengembangan untuk pesawat tempur tersebut akan ditetapkan pada tahun fiskal berikutnya.

“Belum ada keputusan akhir yang dibuat mengenai lokasi tersebut dan kami tidak akan mengomentari spekulasi tersebut,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris.

Pejabat di kementerian pertahanan Italia tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Pada Maret, Reuters melaporkan bahwa Italia akan membayar sekitar seperlima dari keseluruhan biaya pembangunan, namun pemerintah negara tersebut menganggapnya spekulatif.

Kepala kelompok pertahanan dan kedirgantaraan Italia, Leonardo mengatakan, Arab Saudi tidak akan menjadi mitra inti dalam proyek tersebut. GCAP dapat melibatkan Saudi dalam peran yang lebih terbatas. Sementara Uni Emirat Arab, juga menunjukkan minatnya untuk bergabung. Direktur Future Combat Air di Kementerian Pertahanan Inggris, Richard Berthon mengatakan, telah ada pembicaraan mengenai kemungkinan-kemungkinan tersebut dengan Arab Saudi.

Perusahaan utama Inggris, BAE Systems PLC akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Mitsubishi Heavy Industries. Pembuat rudal asal Eropa, MBDA, juga akan bergabung dalam proyek ini, bersama dengan produsen avionik Mitsubishi Electric Corp. Sementara Rolls-Royce PLC dari Inggris, IHI Corp (7013.T) dari Jepang, dan Avio Aero dari Italia akan mengerjakan mesin tersebut.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement