Sabtu 09 Sep 2023 23:45 WIB

BMKG Sebut Gempa yang Terjadi di Maroko Terbesar Sepanjang Sejarah Negara Itu

Gempa di Maroko merupakan akibat aktivitas sesar aktif di Zona Pegunungan Atlas.

Red: Qommarria Rostanti
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Setidaknya 800 orang dilaporkan meninggal dan 600 orang terluka. Gempa Jumat (8/9/2023) tersebut bermagnitude 6,8.
Foto: EPA-EFE/JALAL MORCHIDI
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Setidaknya 800 orang dilaporkan meninggal dan 600 orang terluka. Gempa Jumat (8/9/2023) tersebut bermagnitude 6,8.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan analisis gempa magnitudo (M) 6,9 di Maroko pada Sabtu (9/9/2023) terekam pada pukul 05.10 WIB, merupakan yang terbesar sepanjang sejarah negara tersebut. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu, menyebut gempa tersebut merupakan merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di Zona Pegunungan Atlas, Maroko.

Episenter gempa ini terletak pada koordinat 31.01° lintang utara dan 8.46° bujur barat, tepatnya di darat dengan kedalaman hiposenter sangat dangkal, yakni pada 28 kilometer. "Gempa berkekuatan Mw6,9 ini merupakan gempa utama (mainshock) dan yang terbesar dalam catatan sejarah yang pernah terjadi di Maroko. Laporan terkini menunjukkan bahwa gempa tersebut menimbulkan kerusakan dengan korban jiwa meninggal," kata Daryono.

Baca Juga

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di Zona Pegunungan Atlas, Maroko. Dia mengatakan, morfologi jalur pegunungan ini berarah Barat Daya-Timur Laut, dari Agadir hingga Aït Ahmadou Haddou, Maroko.

Hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault), yang mencerminkan adanya gaya tekan (compressional) yang terjadi pada zona tektonik sumber gempa tersebut. "Gempa ini terjadi di wilayah jalur sumber gempa sesar aktif yang sudah terpetakan, namun demikian zona ini dikenal dengan riwayat kegempaan yang relatif rendah," ujar Daryono.