REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Ali Muhammad Ash-Shalabi menyebutkan bagaimana cara-cara Allah swt menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Dalam buku ini disebutkan bahwa ada lima cara Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW.
Cara Allah Menurunkan Wahyu pada Nabi Muhammad
1. Mimpi yang benar
Mimpi yang benar itulah permulaan wahyu yang diterima Nabi Muhammad. Beliau tidak melihat satu mimpi, tetapi datang semisal menyingsingnya waktu pagi. Telah disebutkan dalam sebuah hadits, "Mimpi para nabi itu adalah wahyu."
Allah SWT telah berfirman tentang perkataan nabi Ibrahim "... Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu ..." (QS Ash Shâffat ayat 102).
2. Ilham, yaitu malaikat meniupkannya ke dalam hati Nabi tanpa disadarinya
Sebagaimana dalam sabdanya: "Sesungguhnya Ruuhul Qudus (malaikat Jibril) telah meniupkan ke dalam hatiku. Bahwasanya tidak akan mati suatu jiwa hingga disempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam meminta."
3. Wahyu datang seperti bunyi lonceng dan itu adalah yang paling berat
Sebagaimana dalam hadits 'Aisyah, "Sesungguhnya Al Harits bertanya kepada Rasulullah, ‘Bagaimana datangnya wahyu kepadamu? Lalu beliau menjawab: "Terkadang datang kepadaku seperti bunyi lonceng, dan itu yang paling berat bagiku. Lalu, wahyu terputus dariku, aku mengerti apa yang ia katakan. Dan terkadang malaikat itu menjelma seorang laki-laki, lalu ia berbicara denganku dan aku mengerti apa yang ia katakan."
4. Wahyu langsung diturunkan tanpa perantara malaikat
Hal ini sebagaimana ketika Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa bin 'Imran. Tingkatan ini benar ada dan derajatnya qath'i dengan nash Alqur'an. Sedangkan, bagi Nabi Muhammad SAW adalah ketika beliau berada dalam peristiwa Isra Miraj.
5. Nabi saw melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya
Lalu, ia menyampaikan wahyu kepada Nabi atas izin Allah.