Selasa 12 Sep 2023 10:29 WIB

Baznas DIY: Pengelolaan Zakat di Kampung Berkah untuk Atasi Kemiskinan

Ke depannya, Kampung Berkah ini akan terus dibentuk.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Kampung Berkah Baznas DIY kembali didirikan di salah satu kecamatan yang masuk dalam kategori kantong kemiskinan di DIY yakni Kampung Berkah Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulonprogo. Kampung ini didirikan sebagai upaya mengelola zakat dengan lebih tepat sasaran dalam rangka untuk mendukung program pengentasan kemiskinan di DIY.

Ketua Baznas DIY, Puji Astuti mengatakan, didirikannya Kampung Berkah untuk mendongkrak sektor ekonomi umat dan memberikan dampak sosial. Zakat, katanya, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan dapat memberikan keteladanan.

Baznas DIY setidaknya sudah sudah mendampingi beberapa Kampung Berkah selama tiga tahun belakangan. Kampung tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang masuk kategori miskin di DIY.

Memang, kata Puji, tujuan utama berdirinya kampung ini untuk mendistribusikan dan mendayakan dana zakat yang berkontribusi melalui lima bidang program. Mulai dari program sosial, ekonomi, keagamaan, pendidikan, dan kesehatan.

“Kampung Berkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan umat. Alhamdulillah sudah terbentuk delapan Kampung Berkah," kata Puji dalam Launching Kampung Berkah Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, Senin (11/9/2023).

Delapan Kampung Berkah yang sudah didirikan tersebar di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo. Ke depannya, Kampung Berkah ini akan terus dibentuk, utamanya di wilayah-wilayah yang menjadi kantong kemiskinan di DIY.

"Rencananya nanti akan kita penuhi di 15 kapanewon (kecamatan) kantong kemiskinan di DIY,” ungkap Puji.

Lebih lanjut, Puji menuturkan bahwa Kampung Berkah ini memiliki tugas untuk pemenuhan gizi masyarakat guna mendukung pencegahan stunting. Selain itu juga bertugas memberikan bantuan sosial tunai dan non tunai bagi lansia seumur hidup dan difabel, pemberdayaan ekonomi penduduk bagi pelaku UMKM, serta sanitasi.

Tidak hanya itu, kampung tersebut juga memberikan pemenuhan akses listrik dan membantu stimulan rumah layak huni Baznas, serta sosialisasi mitigasi bencana dan konservasi alam. Termasuk memberikan bantuan logistik lansia seumur hidup dalam bentuk sembako, dan beasiswa untuk siswa berprestasi.

“Kampung Berkah yang saat ini sudah terbentuk insya Allah akan diberikan intervensi bantuan dari berbagai program yang telah disusun, dan rencananya setiap tahun akan dilakukan. Tentunya dengan melibatkan lebih banyak mitra yang turut andil dalam gotong royong,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Kulonprogo, Triyono mengatakan, kemiskinan masih menjadi permasalahan yang kompleks dan mendesak, tidak terkecuali di DIY. Penyelesaiannya memerlukan pendekatan yang sistematik terpadu dan menyeluruh.

Oleh karena itu, pihaknya berharap keberadaan Kampung Berkah ini dapat mengoptimalkan peran zakat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kampung Berkah ini merupakan pengembangan komunitas secara komprehensif dengan mengintegrasikan aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendanaannya tidak hanya dari zakat, infak, sedekah, tapi juga bisa berasal dari sumber-sumber lain yang semuanya dalam rangka untuk penanggulangan kemiskinan,” kata Triyono.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, zakat tidak hanya sebatas ritual keagamaan yang apabila dilakukan kewajibannya sudah gugur. Namun, ia menegaskan bahwa zakat juga merupakan ritual sosial yang tidak hanya berhenti setelah selesai dilakukan.

"Zakat sebagai ritual sosial sangat jelas ketika harta zakat tersebut dibagikan kepada fakir, miskin dan orang-orang yang berhak menerimanya," kata Wagub DIY.

Ia pun mengapresiasi Baznas DIY atas inisiasi pendirian Kampung Berkah ini yang berfokus di wilayah-wilayah yang masuk kantong kemiskinan di DIY. Prospek pembangunan umat berbasis zakat saat ini, katanya, berperan sebagai sebuah mekanisme pemberantasan kemiskinan.

Prospek yang dimaksud yaitu bagaimana mewujudkan kemandirian umat melalui mekanisme zakat. "Zakat harus dipahami bukan semata-mata sebagai kewajiban transendensi saja. Namun, merupakan manifestasi relasi horizontal antar umat, sebagai wujud ketakwaan menciptakan keadilan dan menjadi rahmat bagi seluruh kehidupan," ungkapnya.

Dalam launching Kampung Berkah di Kulonprogo tersebut, juga disalurkan bantuan secara simbolis kepada pelaku UMKM, lansia, fakir miskin, dan bantuan pendidikan. Bantuan secara simbolis juga diberikan kepada takmir-takmir masjid, dan para lurah di kecamatan Pengasih untuk membangun daerahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement