Rabu 06 Aug 2025 15:53 WIB

Jangan Selalu Dengarkan Komentar Orang

Beberapa kali, Luqman al-Hakim terus dikomentari saat sedang berada di pasar.

Ilustrasi Luqman al-Hakim
Foto: Republika
Ilustrasi Luqman al-Hakim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Luqman al-Hakim merupakan seorang tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama sebuah surah dalam Alquran. Isi surah itu pun memuat nasihat-nasihat yang pernah disampaikan dirinya kepada anaknya.

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya, Al-Bidayah wan Nihayah menjelaskan asal-usul Luqman. Menurutnya, sosok ini bernama lengkap Luqman bin Anqa’ (Unaqa’) bin Sadun.

Baca Juga

Yahya bin Sa’id al-Anshari berkata dari Sa’id bin Al-Musayyab. “Luqman berasal dari Sudan Mesir, berbibir tebal, dan Allah memberinya hikmah.”

Suatu ketika Said bin al-Musayab menasihati temannya yang berasal dari Afrika agar tidak bersedih hanya karena berkulit gelap. Sebab, lanjutnya, ada tiga orang mulia dalam Islam yang berpenampilan fisik demikian: Bilal bin Rabah, Mihja’ pelayan Umar, dan Luqman al-Hakim.

***

Di antara kisah-kisah perihal Luqman al-Hakim adalah sebagai berikut. Pada suatu hari, Luqman menunggangi keledainya dan memasuki pasar. Sementara itu, putranya yang masih kecil berjalan mengikutinya dari belakang.

Melihat pemandangan bapak-anak ini, orang-orang di pasar keheranan. Bahkan, ada yang mengecam Luqman karena "dengan tega" membiarkan anaknya berjalan kaki. Mendengar omongan itu, Luqman turun dan lantas menaikkan anaknya ke atas keledai.

Berjalanlah bapak dan anak ini. Ternyata, sebagian orang di kanan kiri jalan mencibir mereka. Seseorang berkata, "Lihat itu! Kasihan sekali, orang tua berjalan kaki, sedangkan anaknya enak-enakan menaiki keledai. Sungguh anak yang durhaka!"

Luqman lalu berhenti. Kali ini, ia ikut naik menunggangi keledai. Maka di atas hewan tunggangan itu, ada bapak beserta si anaknya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement