Rabu 13 Sep 2023 08:45 WIB

Ahli Peringatkan Masalah Limbah Charger iPhone Menyusul Aturan Baru di Eropa

Charger iPhone dianggap berkontribusi ke tumpukan limbah karena tidak universal.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
 Display produk baru Apple iPhone 15 di Apple Park Cupertino, California, AS, Selasa (12/9/2023).
Foto: EPA-EFE/JOHN G MABANGLO
Display produk baru Apple iPhone 15 di Apple Park Cupertino, California, AS, Selasa (12/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple diperkirakan akan mengumumkan bahwa iPhone baru akan hadir dengan port USB-C untuk pertama kalinya. Pengumuman ini diperkirakan agar sejalan dengan peraturan Uni Eropa yang akan datang

Sejumlah pakar industri telah memperingatkan bahwa aturan baru Uni Eropa (UE) yang kemungkinan mengharuskan Apple mengubah port pengisian daya (charger) pada iPhone baru dapat menyebabkan masalah limbah elektronik. Raksasa teknologi Apple diperkirakan akan meluncurkan jajaran iPhone 15 terbaru dengan jajaran produk tersebut dilaporkan secara luas menampilkan port USB-C sebagai pengganti port Lightning milik Apple untuk pertama kalinya.

Baca Juga

Perubahan ini dipicu oleh peraturan baru Uni Eropa, yang meminta perusahaan perangkat elektronik berukuran kecil dan menengah harus memiliki konektor universal pada akhir tahun 2024. Atau charger yang bisa dipakai semua jenis smartphone.

Hal itu sebagai bagian dari upaya standardisasi jangka panjang guna memangkas biaya dan membuat hidup lebih mudah bagi konsumen. Tahun lalu, Apple mengonfirmasi bahwa mereka akan mematuhi aturan baru tersebut, namun menyatakan tidak sepenuhnya puas dengan keputusan itu

Sehingga ini meningkatkan kekhawatiran akan limbah elektronik dan inovasi yang disebabkan oleh pemaksaan penerapan satu kabel pada produsen dengan mengorbankan konektor lama lainnya.

UE berpendapat bahwa perubahan tersebut akan mengurangi limbah elektronik dalam jangka panjang karena konsumen dapat menggunakan satu kabel di berbagai perangkat. Namun jelang peralihan iPhone ke USB-C, beberapa ahli telah menyuarakan kekhawatiran tentang dampak jangka pendek dari jutaan kabel Apple Lightning yang tiba-tiba menjadi usang.

“Kemungkinan peralihan port pengisian daya iPhone dari Lightning ke USB-C akan dipasarkan sebagai keuntungan utama bagi konsumen, yang merupakan sebuah paradoks setelah Apple menunda standar ini selama bertahun-tahun,” kata Thomas Husson, analis utama di Forrester, seperti dikutip dari laman Evening Standard, Rabu (13/9/2023).

Akan menarik untuk melihat cara Apple mengelola transisi ini mengingat potensi limbah elektronik yang sangat besar dan fakta bahwa Apple telah menciptakan ekosistem aksesori yang signifikan seputar kabel Lightning.

Ed Hoppitt, direktur senior di perusahaan komputasi awan VMware, yang sebelumnya telah mengumumkan upaya untuk mengurangi tingkat limbah elektronik di seluruh industri, mengatakan bahwa masyarakat memerlukan lebih banyak literasi mengenai pembuangan limbah elektronik secara responsif.

“Meskipun peralihan (ke USB-C) tidak diragukan lagi akan bermanfaat bagi konsumen dalam jangka panjang karena diklaim dapat menghemat hingga 213 pounds juta per tahun untuk pembelian pengisi daya yang tidak perlu, ada masalah besar dalam jangka pendek yang menghadang kita, yaitu gunungan dan tumpukan limbah elektronik,” kata dia.

Peluncuran perangkat-perangkat baru setiap tahunnya dan permintaan konsumen akan perangkat-perangkat besar berikutnya, telah berkontribusi pada meningkatnya volume limbah elektronik yang sangat besar di seluruh dunia.

Tetapi iPhone versi baru ini menimbulkan masalah yang lebih signifikan. Sejak kabel Lightning diperkenalkan pada iPhone 5 pada tahun 2012, banyak sekali ponsel, perangkat, headphone, adaptor, dan aksesori Apple lainnya yang menggunakannya. Semuanya kini sudah usang.

Sampah ini sering kali dikirim ke negara-negara di luar wilayah barat, dan jumlahnya sangat banyak sementara kesadaran akan jejak karbon masih menjadi ancaman bagi masyarakat. “Dengan angka limbah elektronik di UE yang setara dengan sekitar 16 kilogram per kapita, dan angka yang sangat tinggi di Inggris sebesar 23,9 kilogram, kami sangat membutuhkan industri untuk memperkenalkan lebih banyak inisiatif untuk mengedukasi konsumen dalam membuang perangkat, kabel, dan aksesori dengan lebih bertanggung jawab,” lanjut dia.

Jika industri teknologi gagal mengambil tindakan afirmatif dan meningkatkan cara pembuangan peralatan yang sudah habis masa pakainya, maka kita akan melihat peningkatan tajam dalam jumlah teknologi berbasis port petir yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dalam beberapa waktu ke depan. bertahun-tahun. Selain iPhone baru, Apple diperkirakan akan memperkenalkan generasi baru Apple Watch dan earphone AirPod di acara langsungnya pada Selasa malam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement