REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 50 pelaku UMKM di Kota Batu, Malang, Jatim, mendapatkan bimbingan dan pendampingan melalui program matching fund. Program ini dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) bersama Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi & UMKM Kota Batu.
Ketua pelaksana kegiatan, Siti Asmaul Mustaniroh, menjelaskan, kegiatan ini dapat mendukung capaian IKU 2 perguruan tinggi tentang mahasiswa belajar di luar kampus. Kemudian juga untuk mencapai IKU 3 tentang dosen berkarya.
Selain itu, kegiatan kemitraan matching fund antara UB dengan PLUT KUMKM Kota Batu melalui model maket mini plant Good Manufacturing Practice (GMP) ini juga merupakan langkah nyata dukungan perguruan tinggi. "Terutama pada pada peningkatan kinerja UMKM olahan pangan yang tangguh menuju daya saing pasar global," ujarnya.
Sementara itu, Dekan FTP UB, Prof Yusuf Hendrawan, mengaku pihaknya banyak mendapatkan matching fund. Salah satunya adalah untuk pendampingan GMP bagi 50 UMKM di Kota Batu yang merupakan tindak lanjut kegiatan matching fund dengan Diskumdag Batu pada 2022.
"GMP merupakan hal penting untuk diperhatikan agar produsen menghasilkan produk bermutu sesuai tuntutan konsumen," kata dia.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono, berharap kolaborasi UB dan PLUT dapat menjadikan UMKM semakin bersinar dan bernilai tambah. Terlebih Kota Batu ditunjang oleh tiga sektor andalan yaitu pariwisata, pertanian, dan UMKM.
"Semoga dengan sertifikasi GMP ini dapat meningkatkan kualitas UKM sehingga ke depan. Semua lobby hotel se-Kota Batu dapat dengan bangga berisikan produk-produk hasil UMKM," ungkapnya.