REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Valak dikenal sebagai biarawati menyeramkan di film The Conjuring. Dia tumbuh dari sekadar penjahat The Conjuring 2 menjadi bintang sejati, bintang utama dalam dua film solo Nun.
Dilansir laman Collider, Jumat (15/9/2023), sama seperti boneka mengerikan Annabelle, Valak adalah karakter Conjuring yang menjadi terkenal lebih dari sekadar waralaba film asalnya.
Budaya pop selalu terpesona dengan visi yang menyesatkan tentang para biarawati. Mereka seharusnya menjadi perwujudan fisik dari kesucian.
Masuk akal jika Valak selalu dimaksudkan untuk berada di The Conjuring 2 atau bahkan merupakan ciptaan yang mendorong keberadaan sekuel ini. Namun, Valak tidak selalu dimaksudkan untuk berada di sekuel horor ini.
Faktanya, dia adalah tambahan di menit-menit terakhir, pengganti yang tergesa-gesa untuk monster lain yang awalnya ditetapkan sebagai musuh utama The Conjuring 2.
The Conjuring 2 seharusnya memiliki tokoh antagonis berbeda
Beberapa hari setelah The Conjuring 2 dibuka dengan angka box office yang kuat, The Hollywood Reporter memberikan wahyu besar tentang Valak. Dia baru ditambahkan ke film tersebut pada Maret 2016, hanya tiga bulan sebelum pemutaran perdana The Conjuring 2.
Keputusan untuk membuang penjahat asli film tersebut tidak datang dari eksekutif studio yang mengganggu, tapi tampaknya sepenuhnya merupakan gagasan sutradara James Wan yang merasa musuh supernatural dalam film tersebut bisa jadi lebih menakutkan. Manuver ini berarti pengambilan gambar ulang harus dilakukan, termasuk merombak set piece yang besar dan menakutkan.
Namun, pada akhirnya, perubahan di menit-menit terakhir terbukti bermanfaat bagi The Conjuring 2. Warner Bros/New Line Cinema dengan cepat memiliki film spin-off yang berfokus pada karakter yang merupakan ciptaan yang ditambahkan dengan tergesa-gesa.
Mengapa James Wan mengganti penjahat asli Conjuring 2 dengan Valak?
Pada Oktober 2020, Wan melalui akun Instagram-nya membocorkan lebih banyak detail tentang penjahat asli Conjuring 2. Binatang buas ini awalnya adalah iblis yang mengintimidasi yang berakar pada desain yang diciptakan Wan dan desainer konsep Aaron Sims untuk karakter Dracula dalam Castlevania yang belum terealisasi film.
Berukuran besar, tanpa warna terang, dan penuh tanduk, makhluk ini seharusnya menjadi lambang dari apa yang mungkin dilihat seseorang dalam mimpi terburuknya. Setelan animatronik praktis yang mengesankan diciptakan untuk mewujudkan iblis ini bisa membuat binatang itu semakin menakutkan.
Ini bukan kreasi CGI yang mudah dikomposisikan ke dalam lingkungan live-action, melainkan sebuah entitas nyata yang dapat dijangkau dan disentuh oleh penonton. Semuanya tampak baik-baik saja sampai Wan memasuki proses pascaproduksi The Conjuring 2.
Di ruang penyuntingan, Wan merasa kehadiran iblis mengerikan itu terlalu terpisah dari kenyataan untuk bisa digunakan dalam film Conjuring. Selain itu, dia merasa penjahat di The Conjuring 2 harus sesuatu yang terikat langsung dengan keyakinan protagonis Lorraine Warren (Vera Farmiga).
Musuh yang lebih spesifik diperlukan untuk sekuel horor ini, yang menghasilkan terciptanya Valak yang jahat itu. Bonnie Aarons dipanggil untuk memainkan peran tersebut, peran yang dia ulangi di setiap penampilan Valak lainnya. Meskipun keputusan ini membuat The Conjuring 2 menjadi monster animatronik yang luar biasa dan terealisasi secara praktis, keputusan ini membawa keseluruhan fitur lebih dekat ke visi Wan tentang betapa hebatnya Conjuring sekuelnya akan terlihat seperti itu.
