REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengundian grup Piala Dunia U-17 2023 telah usai pada Jumat (15/9/2023). Timnas Indonesia U-17 tergabung dalam Grup A bersama Ekuador, Maroko dan Panama. Pelatih timnas U-17 Bima mengakui pengetahuan tentang tim-tim tersebut masih minim. Sebab itu, Bima akan mengerahkan timnya untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
Pelatih berusia 46 tahun itu mengaku akan menggali informasi yang dibutuhkan untuk memetakan kekuatan lawan-lawan di fase grup nanti. "Ini kita sekarang akan kerja, setelah drawing tadi malam kita langsung cari video-video mereka kemudian kita akan analisa semua pertandingan-pertandingan yang mereka jalani selama ini," kata Bima usai memimpin latihan di Lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Di sisi lain, Bima mengaku bersyukur bisa terhindar dari grup neraka. Namun ia memastikan hal itu bukan berarti tim-tim yang ada di Grup A adalah tim lemah. Menurutnya semua tim yang lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 adalah tim-tim kuat. Karena itu, tidak boleh ada yang dianggap remeh.
"Bukan berarti mereka tim lemah, enggak. Semuanya yang lolos di Piala Dunia adalah tim yang terbaik," ujarnya.
Setelah menganalisis kekuatan lawan, langkah selanjutnya yanh akan dilakukan adalah dengan menggelar uji coba melawan tim-tim dengan karakter yang mirip dengan calon lawan Indonesia U-17 nanti. Selain itu, selama pemusatan latihan di Jerman juga akan ada simulasi pertandingan seperti yang akan dilakoni Iqbal Gwijangge dkk di Piala Dunia U-17 2023 nanti.
Bima mengungkapkan, selama TC di Jerman akan ada empat pertandingan uji coba melawan tim lokal. Selain itu, kata Bima, ada simulasi pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Menurutnya, ini menjadi peluang besar yang tak boleh dilewatkan oleh Garuda Muda.
"Peluang besar ya. Peluang besar dan saya kira semuanya punya peluang yang sama. Saya sudah sampaikan kepada pemain semuanya, mereka punya tekad yang kuat untuk bisa memberikan yang terbaik," ujarnya.