REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kerajaan Arab Saudi menentukan standar khusus pakaian wanita ketika melaksanakan umroh dan ziarah ke Tanah Suci. Ketentuan tersebut diperlukan untuk ketertiban jamaah wanita saat melaksanakan kunjungan dan ibadah di area Masjid Suci al–Haram dan Nabawi.
Berdasarkan pemberitaan sejumlah kantor berita di Timur Tengah, Saudi mengharuskan peziarah umroh wanita mengenakan pakaian dengan kriteria sebagai berikut:
1. Longgar
Artinya tidak menunjukkan lekuk tubuh yang mengundang syahwat orang lain yang melihatnya.
2. Bebas dari ornamen
Maksudnya tidak disertai dengan hiasan-hiasan yang menempel di baju, semisal kebaya yang biasanya ada ornamen emas, juga semacam hiasan-hiasan yang melekat di pakaian. Bagus dan amannya sih, kenakan pakaian berwarna polos semacam abaya. Sebab, wanita Saudi biasa mengenakan abaya.
3. Menutupi tubuh
Maksudnya adalah bahan pakaian harus yang menutup bagian dalam tubuh dengan sempurna. Bahannya sebisa mungkin yang tidak tembus cahaya sehingga sempurna menutupi bentuk tubuh.
Nah selain itu, ada sejumlah hal yang harus disiapkan wanita yang berumroh.
1. Beberapa Mukena
Jangan hanya satu. Karena nanti akan sering sholat di masjid suci dan masjid lainnya.
2. Alquran, boleh dan simpel yang berupa aplikasi di android
Alquran akan dibaca saat menunggu waktu sholat atau iktikaf di berbagai masjid. Baca dan tadabur Alquran akan menambah iman kita.
3. Beberapa pakaian ihram
Setiap orang yang berumroh biasanya akan melaksanakan ibadah tersebut berkali-kali. Bahkan, setiap hari. Maka siapkan beberapa potong pakaian ihram.
Saat sedang ihram, wanita tidak boleh mengenakan sarung tangan atau menutup wajahnya dengan niqab atau burqa. Wajahnya harus terlihat jelas.
Lihat halaman berikutnya >>>