Senin 18 Sep 2023 16:23 WIB

Terdampak Asap Kebakaran TPA Putri Cempo, Siswa SDN II Plesungan Dipulangkan Lebih Awal

Pihak sekolah mengaku belum tahu keadaan ini akan berlangsung berapa lama.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Anak-anak beraktifitas menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023). RT 3 Dusun Jatirejo menjadi daerah yang terdampak langsung imbas kebakaran TPA Putri Cempo. Warga beraktifitas memilih menggunakan masker untuk meminimalkan risiko ISPA. Untuk warga balita sudah diungsikan sejak Sabtu (16/9/2023) sore, tenaga kesehatan juga sudah turun untuk memeriksa serta memberikan obat-obatan yang diperlukan. Dusun ini lokasinya persis bersebelahan dengan TPA dan arah angin menuju ke sini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak-anak beraktifitas menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023). RT 3 Dusun Jatirejo menjadi daerah yang terdampak langsung imbas kebakaran TPA Putri Cempo. Warga beraktifitas memilih menggunakan masker untuk meminimalkan risiko ISPA. Untuk warga balita sudah diungsikan sejak Sabtu (16/9/2023) sore, tenaga kesehatan juga sudah turun untuk memeriksa serta memberikan obat-obatan yang diperlukan. Dusun ini lokasinya persis bersebelahan dengan TPA dan arah angin menuju ke sini.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Sebanyak 43 siswa SDN II Plesungan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, terpaksa dipulangkan rumah lantaran terdampak asap kebakaran dari TPA Putri Cempo. 

Kepala Sekolah SDN II Plesungan Marino mengatakan mulanya kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa. Namun, lantaran ada asap yang berhembus dari kebakaran TPA Putri Cempo sehingga tidak mungkin dilangsungkan kegiatan belajar mengajar. 

Baca Juga

"Tadi pagi anak-anak masuk rutin seperti biasa akan mengadakan upacara bendera. Tetapi karena ada asap tebal tidak mungkin mengadakan kegiatan belajar mengajar," kata Marino, Senin (18/9/2023). 

Selain itu, Marino menyebutkan para siswa terpaksa dipulangkan setelah berkoordinasi dengan pihak terkait. Namun, kegiatan belajar tetap berjalan dengan diberikan tugas oleh para guru dan wali murid. 

"Maka dengan komunikasi dengan pengawas dan korwil akhirnya diizinkan anak anak dipulangkan awal kemudian bapak ibu guru wali kelas memberikan tugas di rumah," katanya. 

Pihaknya mengaku belum tahu keadaan ini akan berlangsung berapa lama. Mengingat angin masih bertiup dan membawa asap ke lingkungan sekolah. 

"Ini kondisional. Apabila nanti keadaan memungkinkan (maka) untuk kegiatan belajar sekolah (diadakan), tapi kalau belum mungkin nanti kita koordinasikan dengan atasan, baik dari korwil maupun dinas," katanya. 

Pihaknya mengatakan hari ini siswa dipulangkan sekitar pukul 07.30 WIB. Ia menegaskan faktor kesehatan menjadi pertimbangan siswa belajar di rumah. 

"Paginya itu normal. Meskipun ada kebakaran asapnya belum masuk sekolahan. Tetapi sekitar pukul 07.15-an itu asapnya masuk. Asapnya kan tebal jadi tidak memungkinkan dilakukan pembelajaran, faktornya jelas kesehatan," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement