REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Rektor Universitas Al Azhar untuk Mesir Hulu, Dr Muhammad Abd Al-Malik, mendapat pertanyaan soal mengapa rasul yang diutus kepada manusia itu dari kalangan manusia dan bukan dari malaikat.
Dia mengawali penjelasannya dengan mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah dan untuk mencapai tujuan yang Dia menciptakan manusia. Allah SWT berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS Az Zariyat ayat 56)
Abd Al Malik menjelaskan, ketika terjadi penyimpangan dan kerusakan terhadap makhluk-Nya di dunia tanpa ada pengendalian diri, maka Allah SWT akan mengutus rasul baru dengan risalah barunya untuk mengembalikan makhluk-Nya kepada yang haq, atau kebenaran.
Karena itu, Abd Al Malik menuturkan, Allah SWT mengutus rasul-Nya dari kalangan manusia dan mereka bukanlah malaikat, agar umat manusia itu meneladani rasul tersebut. Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (QS An Nahl ayat 36)
Tentunya, ketika para rasul itu seorang manusia, maka mereka lebih mampu memimpin manusia sepertinya dan mengarahkan kepada apa yang baik dan benar. Agar manusia dapat belajar langsung dari mereka, berdialog dengan mereka dan mendapatkan pemahaman dari mereka tentang persoalan keagamaan dan dunia.
Baca juga: Keajaiban Angka 19 yang Disebutkan dalam Alquran dan Pengakuan Sarjana Barat
Seandainya Allah SWT mengutus rasul dari kalangan malaikat, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya. Allah SWT mengutus rasul dari kalangan manusia agar umat manusia dapat berbicara dengan mereka.
Hal itu juga karena penghuni bumi dan sasaran dakwah rasul adalah manusia. Maka hikmahnya, rasul juga harus manusia. Sebagaimana firman Allah SWT:
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَككِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS Ali Imran ayat 164)
Baca juga: Dalil Ayat Alquran dan Hadits Ini Tegaskan Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Terakhir
Berdasarkan ayat tersebut, bila Allah SWT menghendaki penduduk bumi ini adalah malaikat, bukan manusia, maka Allah SWT tentu mengutus rasul dari golongan sejenis untuk memudakan segala urusan mereka. Untuk bisa berkomunikasi dengan mereka, dan memberikan kemudahan kepada mereka agar bisa memperoleh pemahaman.