Senin 18 Sep 2023 17:02 WIB

5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW banyak dirayakan umat Islam

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Maulid Nabi Muhammad SAW (ilustrasi).  Maulid Nabi Muhammad SAW banyak dirayakan umat Islam
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Maulid Nabi Muhammad SAW (ilustrasi). Maulid Nabi Muhammad SAW banyak dirayakan umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maulid Nabi SAW adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dirayakan  sebagian besar komunitas Muslim di seluruh dunia.  

Bagi umat Islam yang melakukannya,  peringatan ini adalah tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad dan telah menjadi bagian penting dari budaya Islam di berbagai belahan dunia.

Baca Juga

Peringatan Maulid Nabi Muhammmad SAW dianggap sebagai cara untuk mengenang dan menghormati kehidupan, ajaran, dan akhlak Nabi Muhammad SAW. 

Ini juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mempelajari lebih lanjut tentang Nabi dan mengikuti teladan-Nya.

Maulid Nabi juga sering menjadi acara yang mempererat hubungan sosial dalam komunitas Muslim. Ini adalah kesempatan untuk berkumpul, berdoa bersama, dan memperkuat ikatan keagamaan.

Lalu apa saja dali-dalil yang membolehkan perayaan Maulid Nabi? Berikut beberapa dalil yang diungkapkan dalam buku “Amalan Sepanjang Tahun: Meraih Pahala di Bulan-Bulan Hijriah” karya Fadillah Ulfa.

1. Diriwayatkan bahwa Rasulullah mengakikahkan diri beliau setelah kenabian. Padahal. sebagaimana yang diketahui bahwa kakek beliau, Abdul Muthalib, telah mengakikahkan beliau pada hari ketujuh kelahiran beliau, sementara praktik Akikah hanyalah dilakukan satu kali (tidak diulang).

Menurut Ustadzah Fadillah, hal itu menunjukkan bahwa perbuatan Rasulullah tersebut merupakan salah satu bentuk kesyukuran beliau kepada Allah atas kelahiran beliau sebagai rahmat bagi semesta alam dan diturunkan syariat bagi umatnya.

“Oleh karena itu, kita sebagai umat diperbolehkan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran beliau dengan mengadakan majelis-majelis yang didalamnya khusus mengingat pribadi beliau yang mulia,” jelas jebolan Pondok Pesantren Modern Gontor Putri tersebut.

2. Peringatan Maulid Nabi juga merupakan salah satu bentuk ittiba’ (mengikuti atau mencontoh) apa yang telah dibawa Alquran. Menurut Ustadzah Fadillah, di dalam Alquran juga telah menceritakan kisah kelahiran beberapa orang nabi sebelum nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Dalil Ayat Alquran dan Hadits Ini Tegaskan Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Terakhir

Seperti kisah kelahiran Nabi Musa dalam Surat Al-Qashash yang menceritakan seputar kondisi sebelum kelahiran Nabi Musa, saat-saat beliau dilahirkan, serta kondisi setelah beliau dilahirkan sampai beliau diangkat menjadi nabi dan rasul.

Begitu juga dengan kisah kelahiran Nabi Yahya bin Zakaria dalam surat Maryam dan Ali Imran, serta kisah kelahiran nabi Isa dalam surat Ali Imran.

3. Peringatan Maulid Nabi SAW merupakan salah satu bentuk kapan rasa syukur, suka kita, dan perasaan bahagia atas kedatangan Rasulullah SAW di muka bumi. Ternyata orang-orang kafir juga mendapatkan manfaat dari bentuk suka cita yang seperti itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement