REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kontribusi dan peran Islam dalam peradaban di dunia tidak bisa disepelekan. Sejumlah nama seperti Ibnu Sina, Imam Al-Ghazali, Abbas bin Firnas, Az Zahrawi, serta Ibnu Al Haytham merupakan beberapa contoh cendekiawan dan penemu beragama Islam.
Dilansir di About Islam, Selasa (19/9/2023), dari sekian nama dan temuan yang ada, berikut ini lima temuan Muslim yang bisa mengubah dunia hingga hari ini.
1. Kopi
Sekitar 1.600.000.000 cangkir kopi dikonsumsi setiap hari di seluruh dunia. Miliaran orang mengandalkannya sebagai bagian dari rutinitas harian mereka.
Namun, sangat sedikit orang yang tahu tentang peran Muslim terhadap asal usul minuman ini. Menurut catatan sejarah, pada tahun 1400 -an, kopi menjadi minuman yang sangat populer di Yaman, Semenanjung Arab Selatan.
Legenda mengatakan seorang gembala (beberapa orang mengatakan di Yaman, beberapa mengatakan di Ethiopia) memperhatikan bahwa kambing menjadi sangat energik dan gelisah ketika mereka makan biji-bijian dari pohon-pohon tertentu.
Penggembala ini pun memberanikan diri untuk mencoba mengonsumsi biji-bijian tersebut. Seiring waktu, ia merasa hal itu memberinya dorongan energi.
Selanjutnya, muncul tradisi memanggang biji kopi ini dan merendamnya dalam air untuk membuat minuman yang asam juga menyegarkan. Inilah awal mula lahirnya kopi.
Terlepas dari apakah kisah gembala itu benar-benar terjadi, minuman kopi menemukan jalannya dari dataran tinggi Yaman ke kerajaan Ottoman lainnya, kerajaan besar Muslim abad ke-15.
Rumah-rumah kopi yang berspesialisasi dalam minuman baru ini pun bermunculan di semua kota besar di dunia Muslim, seperti Kairo, Istanbul, Damaskus dan Baghdad. Dari dunia Muslim, minuman itu menemukan jalannya ke Eropa melalui pedagang besar kota Venesia.
2. Aljabar
Dewasa ini, terlihat banyak siswa sekolah menengah yang berjuang melalui kelas matematika dan mungkin tidak menghormati pentingnya aljabar. Namun, ini adalah salah satu kontribusi terpenting dari zaman keemasan Muslim ke dunia modern.
Ilmu tersebut dikembangkan oleh seorang ilmuwan dan ahli matematika yang hebat, Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi. Ia hidup dari tahun 780 hingga 850 di Persia dan Irak.
Dalam buku monumentalnya, al-Kitāb al-Mukhtaṣar fī ḥisāb al-Jabr Wa-l-Muqābala atau The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing, ia menetapkan prinsip-prinsip dasar persamaan aljabar. Nama buku itu sendiri berisi kata "al-jabr" yang berarti "penyelesaian", dasar kata Latin 'aljabar' terungkap.
Dalam buku ini, al-Khawarizmi menjelaskan cara menggunakan persamaan aljabar dengan variabel yang tidak diketahui, untuk memecahkan masalah di dunia nyata seperti perhitungan zakat dan distribusi warisan.
Tanpa karyanya dalam mengembangkan aljabar, penerapan matematika praktis modern, seperti teknik, tidak akan mungkin terjadi. Karya-karyanya digunakan sebagai buku teks matematika di universitas-universitas Eropa selama ratusan tahun setelah kematiannya.