Kamis 21 Sep 2023 13:44 WIB

Ditangkap Teleskop Webb, Intip Keindahan Bayi Bintang Mirip Lightsaber

Bayi bintang ini memuntahkan aliran gas dan debu supersonik ke luar angkasa.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Terlihat mirip lightsaber, Teleskop Webb menangkap penampakan protobintang.
Foto: Live Science
Terlihat mirip lightsaber, Teleskop Webb menangkap penampakan protobintang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — James Webb Space Telescope (JWST) menangkap ‘bayi bintang’ mirip matahari yang memuntahkan aliran gas dan debu supersonik ke luar angkasa. Ini memicu gelombang kejut yang menakjubkan secara visual yang menurut para peneliti terlihat seperti lightsaber.

Bintang atau protobintang yang baru terbentuk itu sebenarnya tidak terlihat di foto terbaru JWST. Namun para ilmuwan mengetahui bahwa bintang tersebut terletak di tengah-tengah wilayah gelap di antara dua sungai bercahaya yang mengeluarkan gas dan debu.

Baca Juga

Ini dikenal sebagai jet bipolar, yang mengalir dari massa bintang yang semakin membesar, bernama Herbig-Haro 211 (HH 211). Objek Herbig-Haro sendiri merupakan wilayah nebula yang diterangi oleh bintang yang baru lahir.

HH 211 terletak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Perseus dan ditemukan pada tahun 1994. Berdasarkan ukuran jetnya, menurut NASA, protobintang tersebut kemungkinan hanya berumur beberapa ribu tahun dan kira-kira delapan persen lebih besar dari matahari.

Namun, bintang mini itu akan tumbuh seukuran matahari selama beberapa juta tahun ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa bintang kita mungkin pernah terlihat sangat mirip dengan HH 211.

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan pada 24 Agustus 2023 di jurnal Nature, para peneliti menganalisis foto baru HH 211 untuk menentukan terbuat dari apa jet tersebut.

Penulis utama studi yang juga ahli astrofisika di Dublin Institute for Advanced Studies, Irlandia, Tom Ray, mengatakan, materi sinaran itu dapat bersinar dengan cahaya dari berbagai atom dan molekul yang tereksitasi saat bertabrakan dengan awan gas di sekitarnya.

“Namun kamera inframerah dekat JWST membuatnya lebih mudah untuk membedakan komponen-komponen jet,” kata Ray dilansir dari Live Science, Kamis (21/9/2023).

Gambar inframerah menunjukkan bahwa pancaran tersebut sebagian besar terbuat dari molekul (dua atau lebih atom yang dihubungkan oleh ikatan kimia) termasuk karbon monoksida, silikon monoksida, dan molekul hidrogen.

Hal ini mengejutkan para peneliti, yang memperkirakan bahwa, seperti jet bipolar lainnya, HH 211 sebagian besar terbuat dari atom atau ion individual.

Timnya percaya bahwa jet tersebut mengalirkan molekul, bukan atom dan ion, karena material mengalir keluar secara relatif lambat. Kecepatan yang lebih tinggi kemungkinan besar akan memecah molekul menjadi atom dan ionnya masing-masing. “Saat ini masih menjadi misteri mengapa jet HH 211 lebih lambat dibandingkan jet bipolar lainnya,” ungkap Ray.

Bagian penting lainnya dari gambar terbaru ini adalah sulur-sulur gas dan debu yang ‘bergoyang’ yang terletak di tengah setiap dasar jet (bagian yang paling dekat dengan protobintang).

Distribusi materi yang tidak merata yang tercermin pada kedua jet, dapat mengisyaratkan bahwa protobintang tersebut memiliki bintang biner yang belum terselesaikan (protobintang lain yang berpotensi untuk tumbuh menjadi bintang pendamping). Namun, NASA mengatakan hipotesis ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Tingkat detail yang ditangkap JWST belum pernah terjadi sebelumnya. Foto terbaru ini memiliki resolusi spasial antara lima dan 10 kali lebih tinggi dibandingkan gambar HH 211 lainnya. “Ini adalah contoh lain bagaimana JWST dapat mengungkap lebih banyak rahasia struktur kosmik yang telah dipelajari dengan baik,” kata Ray.

Pekan lalu, JWST juga menjadi berita utama setelah menemukan potensi tanda-tanda kehidupan di luar bumi, di sebuah planet ekstrasurya, yang terletak sekitar 120 tahun cahaya dari Bumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement