Kamis 21 Sep 2023 15:49 WIB

Jokowi Mulai Pengisian Awal Bendungan di IKN Nusantara

Jokowi secara simbolis memutar tuas untuk membendung air di bendungan tersebut.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Foto udara pengerjaan proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Foto udara pengerjaan proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengisian awal atau impounding di Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023). Jokowi secara simbolis memutar tuas untuk membendung air di bendungan tersebut.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bob Arthur Lombogia menjelaskan, saat ini progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sudah mencapai 97 persen. Menurutnya, pengisian awal sudah dapat dilakukan karena bendungan tersebut sudah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.

Baca Juga

"Bendungan ini sudah memenuhi syarat untuk dilakukan pengisian awal sehingga Pak Presiden (Joko Widodo) datang ke sini untuk melakukan pengisian awal Bendungan Sepaku Semoi," ujarnya, dikutip dari siaran pers Istana.

Bendungan Sepaku Semoi dibangun untuk melayani pemenuhan air baku di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sekitarnya. Bendungan tersebut akan memiliki kapasitas 2 ribu liter per detik untuk IKN dan 500 liter per detik dialokasikan untuk Balikpapan. Selain itu, Bendungan Sepaku Semoi juga akan berfungsi sebagai pengendali banjir, utamanya di daerah hilir.

"Di daerah hilir ada kadang-kadang terjadi banjir sehingga bendungan ini nantinya akan berfungsi selain untuk air baku juga akan berfungsi untuk pengendalian banjir," ujar Bob.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Gubernur Kalimantan Utara Isran Noor.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement