Kamis 21 Sep 2023 19:11 WIB

PLTA Atap Bisa Jadi Solusi Implementasi Energi Keberlanjutan

Permintaan instalasi PLTS atap saat ini meningkat pesat, terutama sektor industri.

Red: Erik Purnama Putra
DiskusiDiskusi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6 di Kota Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini.
Foto: Republika.co.id
DiskusiDiskusi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6 di Kota Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) adalah sebuah gerakan yang dideklarasikan dua kementerian dengan seluruh pemangku kepentingan pada 13 September 2017. Gerakan tersebut bertujuan mendukung kebijakan energi nasional, yaitu tercapainya 23 persen penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025.

Caranya dengan mendorong dan mempercepat pembangunan pembangkit listrik surya atap di perumahan, fasilitas umum, gedung perkantoran dan pemerintahan, bangunan komersial, dan kompleks industri. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menjelaskan, ide dan target GNSSA mencapai 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025.

Adapun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) diproyeksikan berkontribusi 6,5 gigawaat (GW). Menurut dia, PLTS atap yang belum jadi sumber energi yang mainstream harus dapat menjadi berkontribusi.

"Karena perlu pertumbuhan yang masif, kami mendorong gerakan ini. Dengan demikian target satu GW di 2020 lalu, dapat terwujud oleh gerakan rakyat yang memasang PLTS atap di atap bangunan rumah, kantor, dan industri," kata Fabby dalam diskusi di Kota Surabaya, dikutip dalam siaran pers, Kamis (21/9/2023).