REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri memperkuat rantai nilai halal dengan membangun zona kuliner halal, aman dan sehat (KHAS) yang diaplikasikan di sentra soto ayam Bok Ijo, Tamanan, Kota Kediri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi mengapresiasi langkah yang dilakukan BI Kediri, untuk menjadikan ekosistem halal semakin meluas, tidak hanya mendorong sektor keuangan halal melainkan membangun ekosistem. "Tidak mungkin BI hanya mendorong sektor keuangan halal saja. Keinginan kami membangun ekosistem halal mulai dari hulu, sampai distribusi hingga hilir. Kawasan zona halal ini sesuai, komplet untuk membuat ekosistem tadi," kata Doddy di Kediri, Kamis (21/9/2023).
Doddy dalam pembukaan Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2023 di Kediri tersebut mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk terus memperkuat rantai nilai halal adalah membangun ekosistem seperti yang dilakukan oleh Kota Kediri dengan pembentukan zona KHAS pada sisi hilir. Sementara pada sisi hulu, dengan memberikan pelatihan Juleha (Juru Sembelih Halal), sehingga terdapat kepastian dan jaminan halal produk bahan baku yang digunakan.
Ia juga berharap bahwa hal ini dimanfaatkan oleh UMKM untuk bisa mengembangkan makanan khas, sehingga keyakinan masyarakat Muslim untuk mengonsumsi makanan halal. Selain itu, dari sisi produksi hingga konsumsi halal tentunya semakin menguat.
"Kuliner utamanya. Kami juga kembangkan fashion dan terakhir juga kawasan wisata ramah Muslim. Kami tahu bahwa banyak daerah yang belum menyediakan fasilitas penginapan, tempat ibadah, makanan," kata dia lagi.
Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Mohammad Gunawan Saleh mengatakan zona KHAS ini adalah wujud dari komitmen bersama untuk menghadirkan makanan yang lezat dan sehat bagi semua, tanpa terkecuali. Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan ini telah menjalani serangkaian uji kelayakan dan telah memenuhi semua standar keamanan dan kebersihan yang ketat.
"Dengan demikian, memastikan bahwa makanan di sini tidak hanya nikmat di lidah, tetapi juga aman untuk dikonsumsi oleh siapa pun," kata Gunawan.
Kegiatan pembukaan acara itu digelar di Aula Muktamar, Kota Kediri. Acara diawali dengan pertunjukan kesenian Nadzom Pondok Pesantren Lirboyo dan Pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Santri Pondok Pesantren Lirboyo. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat juru sembelih halal, sertifikat halal UMKM, dan sertifikat penyuluhan keamanan pangan siap saji, penyerahan sertifikat zona kawasan halal aman sehat (KHAS) Kota Kediri oleh Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), penyerahan program sosial Bank Indonesia (PSBI) Kotak Infaq Ramah Rupiah, dan Business Matching pembiayaan senilai Rp 736 juta kepada dua pondok pesantren.
Sebagai puncak kegiatan Road to FESyar, digelar tabligh akbar bersama Habib Zaid bin Yahya (Direktur Lembaga Studi & Penelitian An Nur, Tarim, Yaman). Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandar turut dalam acara yang digelar di Lapangan Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri itu.
Selain itu, dalam acara itu juga digelar final perlombaan nadzom yang diikuti oleh lima pondok pesantren dan final perlombaan stand up guyon ala santri yang akan diikuti oleh lima orang finalis. Acara juga dimeriahkan dengan 40 UMKM kuliner, jajanan halal siap saji dan sektor kreatif serta berbagai acara lainnya.