Sabtu 23 Sep 2023 20:37 WIB

Mengenal Gamma Thohir, GenZ Indonesia Peduli Lingkungan

Kalau bukan anak muda siapa lagi yang bisa ambil peran dalam mitigasi iklim.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Gamma Thohir Pegiat Lingkungan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gamma Thohir Pegiat Lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyandang nama besar Thohir tak membuat Gamma Abdurahman Thohir silau akan capaian sang ayah. Justru, pemuda 23 tahun ini sejak kecil sudah melakukan banyak aksi mitigasi perubahan iklim. Menggeluti bidang Fisika sejak kecil, justru Gamma saat ini menggeluti berbagai bidang, dari mendirikan klub bola Nusantara FC hingga mengurus perusahaan sekuritas. 

"Kebetulan memang suka bola dan aku enjoy aja menjalankan apa yang aku jalani saat ini," kata Gamma saat berbincang dengan Republika, beberapa waktu lalu.

Sebelum menamatkan gelar sarjananya di California, Gamma saat usia 17 tahun sudah membuat besutan pertamanya. Membangun pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran sungai di kaki Gunung Halimun, Gamma remaja sudah tergerak untuk membuat perubahan kecil untuk bisa memitigasi krisis iklim.

"Berawal dari suka travelling sama mama, dan kemudian melihat langsung bahwa masyarakat desa menghadapi gap development yang besar. Dari hal kecil, akses listrik saja mereka masih kesulitan. Dari cerita tersebut, saya termotivasi untuk berbuat sesuatu," kata Gamma.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini bahkan mengembangkan sumber energi bersih lainnya di dua desa di Kalimantan. Desa Liu dan Bangkiling Raya jadi pilot project lanjutan Gamma untuk menyediakan akses listrik dari energi bersih bagi masyarakat suku Dayak. Menurut Gamma, kalau bukan anak muda siapa lagi yang bisa ambil peran dalam mitigasi iklim.

"Apalagi, anak muda saat inilah yang kedepan akan menjadi pemimpin dan mengarahkan Indonesia. Saya rasa semua memang harus punya kesadaran yang sama soal menjaga bumi ini untuk lebih baik lagi," kata Gamma.

Punya pengalaman hidup empat tahun di Amerika, kata Gamma justru gerakan anak muda terhadap mitigasi krisis iklim di Indonesia terus bertumbuh. Kata dia, tak sedikit anak muda saat ini yang punya ketertarikan pada pengembangan energi baru.

"Apalagi, Indonesia punya banyak sekali potensi energi bersih. Tidak ada limitasi bahkan. Kita itu negara kaya sekali, dan perlu ada gerakan yang kontinyu dari anak muda untuk bisa mengembangkan potensi ini," kata Gamma.

Tak hanya Gamma, punya dua kakak perempuan kembar, Gamma dan dua saudarinya juga mengembangkan gerakan konservasi bekantan yang merupakan hewan khas Kalimantan. Gerakan ini tak hanya menjaga hewan langka Indonesia, namun juga turut serta dalam menjaga ekosistem hutan.

"Banyak hal yang bermanfaat bisa kita lakukan untuk bisa menjadikan Indonesia negara yang maju. Bermula dari kesadaran bahwa kita semua harus menjaga bumi ini, kita bisa memberikan kontribusi baik kecil maupun besar untuk hidup masa depan yang lebih baik," tegas Gamma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement