Sabtu 23 Sep 2023 23:31 WIB

Kompi Batalyon Brimob - BPBD Bangka Suplai Air Bersih

Bantuan air bersih sangat diperlukan warga terdampak kekeringan.

Ilustrasi warga menyimpan air bersih.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi warga menyimpan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Kompi 1 Batalyon Brimob Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, menyuplai air bersih untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat terdampak kemarau di Kelurahan Sinar jaya Jelutung.

Komandan Kompi Batalyon A pelopor Bangka, IPDA Triono di Sungailiat, Sabtu, mengatakan penyaluran beberapa ton air bersih secara gratis karena masyarakat di kelurahan tersebut benar-benar membutuhkan air bersih guna keperluan rumah tangga.

Baca Juga

"Bantuan air bersih untuk ratusan kepala keluarga merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya melakukan hal serupa di tempat yang sama," kata dua.

Kemarau akibat fenomena El Nino, menyebabkan sumber mata air bersih yang selama ini digunakan masyarakat sudah mengering, bahkan masyarakat terpaksa mengambil air dari waduk bekas tambang biji timah untuk keperluan mandi dan mencuci.

"Air bersih untuk minum sebagian warga terpaksa harus membeli menggunakan drum atau galon air mineral," kata dia.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Bangka, Ridwan mengatakan kemarau panjang yang mengakibatkan masyarakat mengalami kekurangan air bersih, cukup menjadi perhatian selain musibah kebakaran hutan dan lahan yang masih sering terjadi bahkan musibah bencana alam angin puting beliung.

"Kondisi sosial semacam ini menuntut kita untuk saling peduli, gotong royong membantu masyarakat lain yang membutuhkan," kata Ridwan.

Ridwan juga mengajak seluruh perangkat desa untuk segera melapor ke petugas piket BPBD jika terjadi musibah bencana alam supaya dapat segera mendapat bantuan termasuk pula masyarakat yang mengalami kesulitan mendapat air bersih.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement