Ahad 24 Sep 2023 07:19 WIB

Habib Nabiel Ajak Muslim Tiru Teladan Nabi Muhammad di Momen Maulid

Nabi Muhammad mendakwahkan kearifan Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Infografis Belajar Menghadapi Cobaan dari Nabi Muhammad
Foto: Republika.co.id
Infografis Belajar Menghadapi Cobaan dari Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menghadirkan Rasulullah SAW ke Bumi sebagai penerang, pemberi rahmat, serta pembawa keselamatan bagi manusia. Sosoknya yang dipenuhi dengan kemuliaan dan keagungan hendaknya menjadi contoh bagi umat-Nya.

Pengurus Majelis Rasulullah Habib Nabiel Al Musawa mengutip ayat Alquran, "wa innaka la'ala khuluqin a'zim." Artinya, "Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memiliki budi pekerti yang agung." Penggambaran keagungan dari Nabi Muhammad tertulis dalam sebuah ayat, yang merupakan kalam Allah SWT.

Baca Juga

"Nah apa saja keagungan Beliau? Misal, contoh kesabaran beliau. Saya yakin banyak manusia yang sabar, banyak orang sabar. Tapi tidak ada yang bisa sesabar beliau. Hampir semua cobaan manusia itu pernah dialami beliau," kata Habib Nabiel saat dihubungi Republika, Jumat (22/9/2023).

Nabi merasakan menjadi yatim atau ditinggal sang Ayah sejak sebelum lahir. Kemudian di umur 6 tahun, Beliau ditinggal oleh sang Ibu. Kakek Nabi Muhammad juga meninggalkannya di usia 8 tahun, kemudian menyusul sang paman, Abu Thalib.

Tidak hanya itu, Rasul juga merasakan ditinggal pasangan, dalam hal ini istrinya Khadijah. Tiga anak laki-laki Nabi Muhammad, Qasim, Abdullah, dan Ibrahim, juga meninggal dunia di usia masih kecil.

"Artinya apa? Beliau itu contoh bagi seluruh umat-Nya, baik yang yatim, piatu, ditinggal istri. Maka dari itu, sabar. Kenapa? Contoh Rasulullah. Beliau juga mengalami itu semua, tetapi tetap sabar. Itu contoh sabar dalam keluarga," lanjut dia.

Dalam hal dakwah atau menyampaikan kebaikan, Habib Nabiel menyebut Rasulullah merupakan sosok yang sempurna. Jika saat ini kebanyakan ustadz, ulama atau kiai akan mendapatkan makanan atau uang setelah ceramah, Rasulullah malah dihadiahi dengan lemparan batu.

Meski begitu, Nabi Muhammad tetap menunjukkan kesabaran dan istiqomah dalam berdakwah. Karenanya, ia berpesan kepada setiap pendakwah agar ikhlas dan sabar dalam berdakwah, sebagaimana sosok yang lebih mulia ini sering mendapat lempararan batu dalam menegakkan kebenaran.

Selain sabar, sosok Rasulullah SAW merupakan contoh nyata tentang kasih sayang. Istrinya, Aisyah, serta para sahabat menyebut Beliau tidak pernah marah pada keluarganya. Salah satu pembantu Nabi, Anas bin Malik, juga menyebut selama 20 tahun bekerja di rumah Rasul tidak pernah dibentak.

Habib Nabiel mengajak setiap umat Muslim untuk memikirkan kembali bagaimana ketika bersikap kepada suami/istri, anak, pembantu, serta sesama. Kisah Nabi ini hendaknya menjadi contoh, agar apabila emosi atau amrah, tidak berlebihan.

"Rasul itu nggak pernah marah sama keluarganya, baik semua ke anaknya, istrinya. Nah itu contoh tentang kasih sayang Beliau," ujar dia.

Kerendahan hati Rasulullah SAW, kata Habib Nabiel, menjadi hal lain yang juga perlu diteladani. Nabi dikisahkan jika bertemua dengan seseorang akan menjadi yang pertama mengucap salam, lalu ketika berhadapan akan menjadi pertama yang mengulurkan tangan untuk bersalaman, serta akan menjadi yang terakhir melepasnya.

Setiap sisi kehidupan Nabi Muhammad merupakan kebaikan yang hendaknya menjadi panutan hidup manusia. Ia merupakan sosok ayah, suami, teman, serta pemimpin yang penuh dengan inspirasi.

Dalam QS Al-Ahzab ayat 21 disebutkan, "Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā." Artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Dengan datangnya Maulid Nabi, Habib Nabiel menyebut ini adalah momen yang tepat untuk menyontoh akhlak Rasulullah SAW. Peingatan Maulid membuat umat Islam lebih tahu, kembali diingatkan dan tercerahkan.

" Yang selama ini mungkin nggak tahu jadi tahu, yang sudah tahu tapi lupa jadi ingat. (Maulid) Itu memancing orang untuk jadi baik gitu. Nah insya Allah kalau bulan ini baik, ke depannya nanti mudah-mudahan banyak orang-orang baik," kata Pengurus Majelis Rasulullah ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement