REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, memprediksi Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung bakal capres, Prabowo Subianto, akan bubar bila wacana menduetkan Prabowo dengan Ganjar Pranowo terwujud.
Najmuddin melihat tidak semua partai-partai KIM akan setuju dengan duet ini. KIM diketahui terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Ada juga partai-partai non parlemen seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Elit-elit KIM tentu akan kembali menimbang ulang dukungannya ke Prabowo bila nanti berduet dengan Ganjar," kata Najmuddin, Senin (25/9/2023).
Partai KIM yang paling disorot Najmuddin adalah Partai Golkar. Golkar menurut Najmuddin berpotensi berpindah haluan mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bila Prabowo berduet dengan Ganjar.
Karena Golkar punya hubungan historis dengan elit pendukung Anies Baswedan. Yakni dengan Ketum Nasdem Surya Paloh, dan senior Golkar sekaligus mantan Wapres, Jusuf Kalla. Dua tokoh ini diketahui adalah King Maker di balik pencapresan Anies Baswedan.
"Bagi Golkar, satu kubu dengan Surya Paloh dan JK tentu tidak akan sulit. Daripada mendukung PDIP yang pernah menolak duet Ganjar-Airlangga Hartarto," ucap Najmuddin.
Lihat halaman berikutnya >>>