Kamis 10 Jul 2025 05:55 WIB

Polisi Telusuri Sidik Jari di Lakban yang Melilit Kepala Diplomat

Polisi telah memeriksa saksi dan bukti untuk memastikan penyebab kematian korban

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Suasana TKP penemuan diplomat yang tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).
Foto: Bayu Adji P
Suasana TKP penemuan diplomat yang tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang diplomat berinisial ADP (39 tahun) dilaporkan meninggal dunia di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).

Korban yang merupakan pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) itu ditemukan dalam kondisi kepala terlilit lakban di atas kasurnya.

Baca Juga

Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandi mengatakan, polisi telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Namun, pihaknya masih harus menunggu hasil identifikasi lengkap untuk bisa memastikan penyebab kematian korban

"Kami menunggu hasil juga dari labfor, untuk pemeriksaan yang sisa lakbannya dan sidik jarinya segala macam yang tertempel gitu," kata dia, Rabu (9/7/2025).

Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatrekrim) Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak adanya laporan penemuan jenazah. Bahkan, olah TKP juga dibantu oleh Pusat Identifikasi Mabes Polri pada Rabu siang.

Ihwal adanya temuan sidik jari di lakban yang melilit kepala korban, Sigit masih belum mau memberikan keterangan lengkap. Menurut dia, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan.

"Sementara masih diproses nih, tadi dari Mabes Polri dan iden masih melakukan (pemeriksaan)," kata dia.

Karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan sidik jari yang terdapat di lakban yang melilit kepala korban. "Belum (diketahui), kan masih diproses," ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement