REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Telegram, aplikasi perpesanan populer dengan 800 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, semakin dekat untuk mengadopsi strategi ekosistem yang mengingatkan pada pendekatan aplikasi super WeChat. Aspek-aspek tertentu dari ekosistem akan didesentralisasi dengan bantuan dari dua perusahaan berkelas, yaitu mitra kripto Telegram, TON Foundation, dan pemilik WeChat, Tencent.
Telegram telah mengerjakan platform di mana pengembang pihak ketiga, mulai dari gim hingga restoran, dapat membuat aplikasi mini untuk berinteraksi dengan pengguna. Pihak Telegram menyatakan pengembang dapat menggunakan JavaScript untuk membuat antarmuka fleksibel tanpa batas yang dapat diluncurkan langsung di dalam Telegram. “Itu dapat sepenuhnya menggantikan situs web mana pun,” demikian pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Techcrunch, Rabu (27/9/2023).
Untuk membangun platform aplikasi super ini, Telegram mengandalkan jaringan mitra infrastruktur baik dari dunia teknologi mapan maupun dunia kripto. Misalnya, The Open Network (TON) Foundation, yang meletakkan dasar blockchain bagi Telegram, namun beroperasi sebagai organisasi independen.
Pekan ini, TON Foundation mengumumkan jalinan kemitraan dengan Tencent Cloud, yang “telah berhasil mendukung validator TON dan berencana memperluas layanannya lebih jauh. Hal itu guna membantu memenuhi kebutuhan bandwidth jaringan dan intensitas komputasi tinggi TON.” Validator, dalam istilah web3, adalah peserta yang membantu mengautentikasi transaksi dalam jaringan blockchain.
“Contohnya, gim-gim Telegram yang dibangun di atas TON dapat memperoleh manfaat dari solusi game dan referensi kasus yang diperkaya dari Tencent Cloud,” demikian bunyi pengumuman tersebut.
Untuk semua proyek yang dibangun di atas TON, Tencent Cloud akan menawarkan, tergantung pada persetujuan, sejumlah kredit cloud dan diskon produk khusus, yang tersedia melalui Tencent Cloud Startup Program.
Di tengah melambatnya pertumbuhan industri teknologi Cina Tencent telah meningkatkan upaya ekspansi ke luar negeri. Dalam beberapa bulan terakhir, bisnis komputasi awannya telah bermunculan di konvensi teknologi, termasuk konferensi kripto. Tencent berpotensi memperoleh manfaat besar dari kemitraan ini jika pasar aplikasi mini Telegram berkembang pesat seperti mitranya di Tiongkok.
WeChat telah memelopori model aplikasi mini di Tiongkok dan kini memberdayakan jutaan aplikasi tersebut untuk melayani berbagai fungsi. Hal itu mulai dari pembayaran, pesan-antar makanan, e-commerce, dan layanan ride-hailing, hingga perpanjangan SIM, dan masih banyak lagi. Dengan jaringan pembayaran yang terdesentralisasi, ekosistem aplikasi mini Telegram berpotensi menjangkau spektrum pengguna yang lebih luas di seluruh dunia.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook