Senin 26 Aug 2024 12:29 WIB

Ini Sikap Telegram Atas Penahanan Pavel Durov

Telegram menegaskan, penahanan terhadap Pavel Durov dinilai tidak masuk akal.

Red: A.Syalaby Ichsan
CEO Telegram Pavel Durov diajak swafoto usai pertemuan di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
CEO Telegram Pavel Durov diajak swafoto usai pertemuan di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditahannya pemilik Telegram Pavel Durov oleh otoritas Prancis pada Sabtu (24/8/2024) waktu setempat dinilai tidak masuk akal. Telegram melalui keterangan tertulisnya menegaskan, Pavel Durov tidak menyembunyikan apapun. Durov juga disebut sering bepergian ke Eropa. 

“Tidak masuk akan untuk mengklaim bahwa sebuah platform atau pemiliknya bertanggungjawab atas penyalahgunaan platform tersebut,”kata Telegram dalam keterangan tertulis yang dikutip Republika di Jakarta. 

Baca Juga

Lebih lanjut, Telegram menegaskan, pihaknya mematuhi hukum Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital. Telegram menegaskan, moderasi di platform tersebut sesuai dengan standar industri dan terus ditingkatkan.

“Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi penting. Kami menunggu penyelesaian yang cepat atas situasi ini. Telegram bersama Anda semua,”ujar Telegram.