Rabu 27 Sep 2023 19:18 WIB

Polda Jambi Ajak Pegiat Medsos Jaga Kamtibmas Ruang Digital

Pegiat medsos strategis jaga kamtibmas melalui konten berkualitas.

Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi tim pegiat media sosial.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ilustrasi tim pegiat media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepolisian Daerah Jambi menggandeng pegiat media sosial dan konten kreator di daerah tersebut untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di ruang digital, terutama menjelang Pemilu 2024.

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto di Jambi, Rabu, mengatakan, Polda Jambi mengundang sebanyak 50 pegiat media sosial dan konten kreator untuk berdiskusi bersama, sekaligus memberikan edukasi mengenai upaya menjaga ketertiban media sosial.

Baca Juga

Langkah ini, kata dia, sebagai salah satu cara untuk mewujudkan jagat maya yang sejuk, damai, dan aman pada Pemilu 2024.

Mulia mengajak para pegiat media sosial dan konten kreator untuk sama-sama memberi edukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan terpancing menyebarkan berita bohong pada Pemilu 2024.

"Termasuk, sama-sama menjaga kamtibmas di ruang digital dengan postingan yang sejuk dan damai dalam Pemilu 2024 nantinya" katanya.

Mulia menegaskan peran pegiat medsos dan konten kreator sangat penting dalam membantu Polri menjaga dunia digital agar kamtibmas dapat terjaga dengan aman dan damai.

Ia berharap ke depan semua pihak lebih bijak bermedia sosial dengan menerapkan prinsip saring terlebih dahulu sebelum menyebarkan pesan agar tidak menebarkan berita bohong dan mudah terpancing provokasi yang belum tentu beritanya benar.

Sementara itu, salah atau pegiat media sosial di Jambi Yudi Sadewa mengucapkan terima kasih atas kegiatan ini sehingga mendapatkan wawasan dan silaturahim dengan kawan pegiat medsos lainnya.

"Kami siap bersinergi dan membantu Polda Jambi dalam menjaga dunia digital Jambi yang aman dan sejuk," katanya.

Dari edukasi yang dilakukan Humas Polda Jambi ini, kata dia, maka membuat para pegiat media sosial dan konten kreator di Jambi semakin memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan saat mengetahui informasi bohong atau provokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement