Rabu 27 Sep 2023 21:43 WIB

Erick Thohir: PSSI Butuh Pendanaan Besar untuk Jalani Program Arahan dari FIFA

Transparansi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan dari para sponsor.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan paparan pada acara Partner Summit yang digelar PSSI pada tanggal 26-27 September di Hotel JW Marriot, Jakarta.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan paparan pada acara Partner Summit yang digelar PSSI pada tanggal 26-27 September di Hotel JW Marriot, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menyatakan, dibutuhkan dana besar untuk menjalani program arahan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Hal ini diungkapkan saat acara PSSI Partner Summit sekaligus signing ceremony dengan para sponsor yang digelar Rabu (27/9/2023) di Jakarta.

"Kita tidak bisa terus menerus mengandalkan dana dari pemerintah. Harus ada kombinasi juga dari swasta. Total dana atau sponsor yang kita buatkan acara seremoni malam ini sekitar Rp 250 miliar. Sebenarnya kerja sama sponsor dan PSSI sudah beberapa waktu lalu, tapi baru malam ini kita buatkan acara seremoni," ujar Erick Thohir.

Baca Juga

Erick menjelaskan dana tersebut Rp 250 miliar masih jauh yang dikelola oleh PSSI-nya Jepang. Di Jepang, lanjut dia, pendanaan yang dikelola federasi sepak bolanya hampir Rp 3 triliun.

"Kita hanya seper-sepuluhnya (1/10). Padahal kita butuh dana besar untuk menjalankan program arahan dari FIFA. Program yang terus kita upayakan berlangsung dengan baik yang menjadi arahan FIFA di antaranya, pembenahan liga untuk lebih baik, pembentukan timnas Indonesia yang tangguh, serta membangun tim muda secara menyeluruh dan berkesinambungan," jelas Erick.

Dana tersebut, lanjut Erick Thohir datang dari pemerintah dan juga swasta sehingga ada kombinasi. "Seperti AFF U-19 lalu dananya kita ambil dari sini (swasta ), tak mungkin pemerintah terus, subsidi silang. Komitmen sponsor setahun, makanya kita buatkan acara ini untuk exposure."

Erick melanjutkan, transparansi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan dari para sponsor. "Kita juga tidak ingin brand maupun merek yang sudah mendukung kemudian diasosiasikan dengan kekerasan, tidak mungkin mereknya dengan pengaturan pertandingan."

Acara PSSI Partner Summit sekaligus Signing Ceremony dengan sponsor-sponsor. Para sponsor itu seperti PT Freeport Indonesia (Official Main Sponsor Tim Nasional Indonesia), BRI (Official Sponsor Tim Nasional Indonesia), Indosat (Official Sponsor Tim Nasional Indonesia, PT Indofood (Official Sponsor Tim Nasional Indonesia), Astra Financial (Official Sponsor Tim Nasional Indonesia), Sinarmas (Official Sponsor Tim Nasional Indonesia), RCTI (Official Broadcaster), Tiket.com (Official Ticketing Partner), dan Mitra Orphys by Mitra Keluarga (Official Medical Partner PSSI).

Selain itu, ada launching akun timnas Indonesia, launching App Kita Garuda, launching Lagu Bersama Garuda oleh Wika Salim.  

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement