REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan polusi udara merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian khusus. BUMN, lanjut Erick, berkomitmen membantu pemerintah dan masyarakat untuk dapat menghirup udara yang baik. Erick pun membandingkan kualitas udara di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Jakarta.
"Ini udara nih (batuk), dari IKN segar (udaranya), ini jadi agak (polusi)," ujar Erick usai penanaman pohon ini di halaman Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Erick menyebut penanaman 100 ribu pohon merupakan bentuk keseriusan BUMN dalam implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang difokuskan pada sektor pendidikan, lingkungan, dan UMKM.
"Kita melihat bagaimana polusi udara ini tentu harus kita lakukan bersama-bersama, tidak bisa sendiri-sendiri, memang BUMN mendorong penanaman pohon," ucap Erick.
Menurut Erick, perlu waktu sekitar enam sampai dengan delapan tahun untuk menyelesaikan persoalan polusi di Jakarta. Untuk itu, Erick memerintahkan seluruh aset-aset BUMN ikut berpartisipasi menekan polusi, seperti yang dilakukan PLN dengan memasang scrubber pada pembangkit listrik.
"Kami juga sudah mengeluarkan peraturan menteri, semua BUMN harus ke kendaraan listrik bertahap, dua sampai tiga tahun karena industrinya baru terjadi. Kalau bisa juga pakai biofuel silakan," kata Erick