REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa cawapres untuk Ganjar Pranowo masih belum mengerucut. Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Eko Sulistyo merasa, publik tidak perlu dipusingkan siapa cawapres Ganjar.
"Cawapres yang akan mendampingi Pak Ganjar biar urusan partai politik yang mengusung Pak Ganjar. Kalau kita menentukan Si A atau Si B, itu malah kita split sendiri atau energi terbuang," kata Eko, Kamis (28/9).
Dia menyadari, saat ini, Ganjar Pranowo hanya didukung sedikit partai dibanding poros-poros lain. Namun, Eko berpendapat, besar atau kecil koalisi itu tidak pernah menjamin seseorang bisa memenangkan pilpres.
Eko mengingatkan, itu sudah dibuktikan PDIP ketika berulang kali meraih kemenangan ketika mengusung Joko Widodo. Di Pilkada DKI 2012, misalnya, cuma didukung PDIP dan Gerindra atau 17 persen kursi di DPRD provinsi.
Namun, pada akhirnya Jokowi tetap terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menuturkan, kondisi itu terulang kembali pada Pilpres 2014 ketika PDIP mengusung Joko Widodo yang cuma didukung koalisi yang kecil.
Dia menegaskan, koalisi gemuk tidak menentukan pemenangan seseorang di kontestasi seperti pilpres. Sebab, Eko berpendapat, pilpres pertarungan tokoh dan kekuatan elektoral partai akan segaris dengan basis elektoral.
"Pilpres itu yang banyak menentukan bagaimana visi dan misi tokoh, gerak tokoh di lapangan, bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat. Itu pengalaman kita dengan Pak Jokowi," ujar Eko.
Menurut Eko, dalam koalisi kecil dibutuhkan kerja sama antara kekuatan partai dan kekuatan relawan. Ia merasa, ketika kekuatan partai dan kekuatan relawan sudah bergerak bersama mereka akan menyatukan publik.
"Saya ingat kata Pak Jokowi, itu kalau sukarelawan dan partai ketemu, istilahnya masih ingat, kruk, artinya bertemu, itulah kemenangan ditentukan," kata Eko.
Eko menambahkan, saat ini yang paling penting memperjuangkan gagasan-gagasan dari Ganjar Pranowo untuk 2024. Bagi publik, semua sudah bisa dilihat dari pidato-pidato yang disampaikan Ganjar Pranowo selama ini.