Kamis 28 Sep 2023 19:35 WIB

Bertemu Khofifah, Gus Miftah tak Bantah Dapat Tugas dari Prabowo

Gubernur Khofifah memiliki kapasitas untuk menjadi cawapres.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Gus Miftah menghadiri pertemuan bersama 1.000 guru ngaji di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, Rabu (20/9/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Gus Miftah menghadiri pertemuan bersama 1.000 guru ngaji di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penceramah NU Miftah Maulana Habiburrahman, alias Gus Miftah sempat melakukan kunjungan ke Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahana, Kota Surabaya, Selasa (26/9/2023). Walau menyebut kunjungannya cuma silaturahum, Gus Miftah menyebut sosok Khofifah sudah pantas untuk posisi cawapres.

"Oh kalau soal kapasitas ya RI 2 ya pantas," kata Miftah dikutip di Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Baca Juga

Dia merasa, warga Nahdliyin tentu bangga kalau sampai ada kader NU yang bisa menjadi cawapres. Karena itu, Gus Miftah meyakini, Nahdliyin akan memberikan dukungan kepada orang NU yang mampu menjadi cawapres.

Apalagi, ia melihat, sosok seperti Khofifah sudah memiliki kapasitas tersebut. Atas dasar itu, Gus Miftah meminta doa kepada masyarakat agar negara ini bisa diberikan yang terbaik. "Kalau kapasitas pasti ada, makanya kita doa yang terbaik saja," ujar Miftah.

Terkait kunjungan bertemu Khofifah, Gus Miftah mengaku, dilakukan hanya sekadar untuk silaturahum. Apalagi, selama ini, ia banyak berkegiatan di Jatim, dan belum pernah sowan ke gubernur.

Soal kunjungan itu disebut sebagai tugas dari Prabowo, Gus Miftah tidak memberikan klarifikasi pasti. Tapi, ia membenarkan, memang ada tugas dari Prabowo untuk sowan ke masyayikh, habaib, gus dan kiai. "Apakah sowan saya ke Bu Khofifah salah satunya itu, ya bisa jadi," kata Miftah.

Soal jawaban Khofifah, Gus Miftah mengingatkan, di kalangan ahlussunnah untuk memutuskan sesuatu harus melalui pertimbangan matang. "Ya memutuskan sesuatu itu bagi kita di kalangan ahlussunnah tidak mudah," ujar Miftah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement