REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN bekerja sama dengan mitra melakukan konversi motor berbahan bakar fosil menjadi berpenggerak listrik dalam rangka mendukung program pemerintah mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060.
Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Lasiran, pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini membutuhkan dukungan berbagai pihak termasuk dalam hal ini sektor pendidikan. PLN Peduli memberikan ruang bagi siswa SMK untuk mempelajari konversi kendaraan BBM menjadi listrik.
"Saya mengharapkan siswa dapat turut andil pencapaian tujuan global dan Indonesia untuk pembangunan yang mengedepankan keberlanjutan," kata Lasiran dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/9/2023).
Lasiran mengatakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya memberi apresiasi atas inovasi siswa SMK Negeri 55 Jakarta melakukan konversi dari kendaraan berbahan bakar minyak menjadi berpenggerak baterai dalam ajang Jakarta Innovation Day (JID) pada 25-27 September 2023 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat. Heru pada kesempatan itu memberikan semangat kepada siswa dan guru untuk terus berinovasi dan berkarya saat berkunjung ke stan (booth) SMKN 5 Jakarta.
Motor listrik konversi ELVIS atau Electric Vehicle Conversion merupakan program kerja sama antara PLN UID Jakarta Raya dengan SMK Negeri 55 Jakarta. Tahun 2022 PLN UID Jakarta Raya berkolaborasi dengan SMKN 55 Jakarta telah mengkonversi lima motor Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Tujuan program ini yakni memberikan pengetahuan terhadap siswa terkait konversi motor listrik untuk mengembangkan ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia. Mengangkat tema "Urban Innovation for Sustainable Jakarta", Jakarta Innovation Day dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh inovator, baik yang berasal dari masyarakat maupun pemerintah, termasuk SMKN 55 Jakarta dalam mendukung tujuan pembangunan Jakarta menjadi kota global yang berkelanjutan.
Kepala SMKN 55 Jakarta Djamilah menjelaskan, program konversi motor listrik mampu menarik minat banyak siswa sehingga dijadikan sebagai pelajaran intrakurikuler dengan harapan bisa dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah pada tahun depan. "Alhamdulillah, tahun lalu kita diberi tantangan untuk konversi lima motor oleh PLN dan peralatannya juga masih ada sehingga bengkel pembelajarannya siap, ditambah lagi siswa ini sangat semangat untuk belajar konversi motor listrik, maka kami menjadikan konversi motor listrik ini sebagai pelajaran intrakurikuler wajib," jelas Djamilah.