REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau warga berjaga-jaga menghadapi dampak fenomena El Nino. El Nino membuat curah hujan berkurang dan menyebabkan kekeringan di wilayah Indonesia.
"Pertama, yakni dengan menghemat penggunaan air," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Dia juga menyarankan warga melakukan langkah-langkah guna mengurangi risiko kebakaran serta bergotong royong memberantas sarang nyamuk yang bisa menjadi perantara penularan penyakit. Selain itu, menurut dia, masyarakat sebaiknya meningkatkan kapasitas mitigasi guna menekan dampak bencana alam yang dapat terjadi pada musim kemarau.
Anwar mengemukakan pemerintah dan masyarakat mesti bahu-membahu mengatasi dampak fenomena El Nino. Selain melakukan langkah-langkah untuk menghadapi pengaruh El Nino terhadap kegiatan pertanian serta ketersediaan air dan pangan, menurut dia, pemerintah juga mesti menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan guna menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada musim kemarau yang kering.
"Kerja sama antara sesama masyarakat, serta masyarakat dengan pemerintah tentu menjadi sesuatu yang sangat penting agar masalah yang timbul oleh El Nino ini dapat diatasi," katanya.
Anwar juga mengajak warga Muslim untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan melaksanakan sholat istisqa. Sholat istisqa adalah sholat memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan. Sholat ini sebagai pelengkap ikhtiar-ikhtiar yang dijalankan guna menghadapi dampak El Nino.