Ahad 01 Oct 2023 12:40 WIB

Menteri Agama Sebut Takdir Tuhan Selamatkan Pancasila 

Pancasila menjadi falsafah berbangsa.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas.
Foto: republika
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memimpin doa Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2023 di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya Pondok Gede, Jakarta. 

Upacara yang dipimpin Presiden Joko Widodo ini juga dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Turut hadir mendampingi, Ibu Negara Iriana Jokowi dan Wury Estu Ma'ruf Amin. Tampak hadir para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pimpinan lembaga tinggi negara, Panglima TNI dan Kapolri. 

Baca Juga

Dalam doanya, Menag Yaqut menyampaikan bahwa Tuhan telah mengilhami para pendiri ibu pertiwi untuk menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan jati diri. Menag juga menyebut takdir Tuhan menyelamatkan Pancasila. 

"Ya Allah, Tuhan yang diagungkan dalam tiap helai nafas kehidupan. Engkaulah pemilik sejati kekuatan dan kesaktian, dengan takdir-Mu Pancasila Engkau selamatkan, dengan pertolongan-Mu kami selalu bisa menatap masa depan," kata Menag Yaqut saat membacakan doa pada Ahad (1/10/2023). 

Menag juga mengungkapkan rasa syukur akan selalu dipanjatkan karena saat ini Indonesia menjadi negeri impian. 

"Ya Allah, Tuhan yang mencipta segala yang serba indah dan keindahan. Ya Allah, Tuhan yang mencipta harmoni dalam keragaman. Ya Allah, Tuhan yang mencipta Indonesia negeri impian. Ya Allah, Tuhan yang mencipta Indonesia negeri harapan. Puji dan syukur akan selalu kami panjatkan," kata Menag Yaqut.

Menag juga melangitkan harapan, berharap bangsa Indonesia dijauhkan dari sikap iri dengki dan caci maki, serta dihindarkan dari amarah yang membakar diri dan mencabik negeri mengoyak Ibu Pertiwi.

Berikut doa Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023. 

Bismillahirrahmanirrahim, 

Alhamdulillah, hamdan naa’imin, hamdas syaakirin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafiu maziidah,

Yaa Rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa’adziimi sulthaanik.

Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa’alaa aali Sayyidinaa Muhammad. 

 

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pemberi, 

Anugerahi pada kami kejujuran dan kerendahan hati, 

Anugerahi kami untuk selalu menghargai, 

Anugerahi kami kemampuan untuk selalu berbakti, 

Anugerahi kami senantiasa pandai mengapresiasi.

 

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Segala, 

Yang mengetahui terang dan gelap maksud tujuan,

Yang berkuasa atas kematian dan kehidupan, 

Yang menganugerahkan kemuliaan para pahlawan.

 

Ya Allah,

Tuhan yang merajut hati para pendahulu kami, 

Mengilhami para pendiri ibu pertiwi, 

Meneguhkan Pancasila sebagai falsafah hidup dan jati diri,

 

Ya Allah,

Tuhan yang melukis takdir di atas lembaran misteri, 

Jangan biarkan kami menjadi manusia yang tak tahu diri, 

Menggerogoti tiang penyangga rumah tinggal kami.

 

Ya Allah, Tuhan yang diagungkan dalam tiap helai nafas kehidupan, 

Engkaulah pemilik sejati kekuatan dan kesaktian,

Dengan takdir-Mu, Pancasila Engkau selamatkan,

Dengan pertolongan-Mu, kami selalu bisa menatap masa depan.

 

Ya Allah, Tuhan yang mencipta segala yang serba indah dan keindahan, 

Ya Allah, Tuhan yang mencipta harmoni dalam keragaman,

Ya Allah, Tuhan yang mencipta Indonesia negeri impian, 

Ya Allah, Tuhan yang mencipta Indonesia negeri harapan, 

Puji dan syukur akan selalu kami panjatkan.

 

Wahai Tuhan yang melembutkan hati,

Jauhkan kami dari iri dan dengki, 

Jauhkan kami dari amarah yang membakar diri, 

Jauhkan kami dari saling mencaci,

Jauhkan kami dari niat saling mencabik dan merusak negeri. 

 

Ya Allah Tuhan yang Maha Pengampun,

Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, orang tua kami, para pemimpin kami, Sungguh ampunan-Mu jauh lebih besar dari apa pun yang ada di bawah kolong langit-Mu di akhir zaman nanti.

 

Wahai Cahaya Maha Cahaya,

Terangi kami menuju jalan cahaya,

Menuju Indonesia Maju nan sentosa. 

 

Rabbanaa aatina fid-dunnya hasanah, 

Wa fil-aakhirati hasanah, waqina 'adzaban-nar. Walhamdu lillaahi rabbil'aalamin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement